Banyak yang menilai perilaku Ari menunjukkan tanda 'red flag' dalam hubungan.
"Ngeri banget dibentak di depan kamera. Gimana di belakang layar?” tulis akun @aprie**.
"Effort datang jam 6 pagi, tapi malah dibentak. Ya sakit lah,” tambah akun @chiki*.
Namun di sisi lain, sebagian pengguna media sosial menilai bahwa gaya bicara keras itu bukan bentuk kekasaran, melainkan karakteristik khas orang Jawa Timur, khususnya Surabaya, kampung halaman Ari Lasso.
"Orang Surabaya ngomongnya memang ngegas, bukan marah,” kata akun @cutt*.
"Bapak-bapak kalau ngomong gitu tuh biasa, bukan berarti kasar," tulis akun @my.
Baca Juga: Putri Tanjung dan Fenomena 'Hapus Foto' di Era Media Sosial
Fenomena ini akhirnya berkembang jadi perdebatan menarik di media sosial, apakah nada bicara bisa dianggap bentuk kekasaran?
Banyak yang mulai mengaitkannya dengan cara komunikasi dalam hubungan modern, terutama di era digital di mana semua terekam dan mudah viral.
Beberapa psikolog hubungan bahkan menilai, nada tinggi bisa dimaknai berbeda tergantung konteks budaya dan hubungan personal.
Namun, tetap penting menjaga komunikasi yang penuh empati agar tak disalahartikan publik.
Baca Juga: Putri Tanjung Hapus Foto Pernikahan, Warganet Heboh di Media Sosial
Hingga kini, baik Ari Lasso maupun Dearly Djoshua belum memberikan pernyataan resmi. Di tengah riuh komentar warganet, banyak penggemar berharap keduanya tetap bisa menjaga hubungan dan belajar dari peristiwa ini.
"Kalau memang sayang, pasti bisa cari cara komunikasi yang lebih lembut,” tulis salah satu penggemar di kolom komentar.
Video ini bukan sekadar gosip, tapi juga pengingat bahwa di balik setiap hubungan publik figur, ada sisi manusiawi yang sama seperti kita, kadang marah, kadang lelah, tapi tetap berusaha saling memahami.***