SEWAKTU.com, SUTRADARA Garin Nugroho kembali menghadirkan karya terbarunya untuk layar lebar, berjudul 'Sepeda Presiden'. Film ini, berkisah tentang kehidupan di Indonesia Timur, Papua.
Garin mengungkapkan sangat kagum dengan alam Papua. Apalagi di sana, banyak talenta berbakat untuk perfilman Indonesia. Diapun melibatkan anak-anak dan pemuda Papua di film ini.
“Papua adalah sebuah sumber spirit, sumber talenta akting, tari dan nyanyi, serta kegembiraan,” ujar Garin kepada wartawan di acara syukuran dimulainya syuting film Sepeda Presiden, Selasa, 28 September 2021.
Garin Nugroho yang baru saja mempertunjukkan karya teaternya berjudul “Planet, A Lament”-sebuah nyanyian tentang alam dari Melanesia dan berkeliling Australia, Belanda hingga Jerman, menjelaskan film 'Sepeda Presiden' adalah representasi dari kisah mimpi dan harapan anak-anak Indonesia.
Film ini Mengangkat cerita tentang impian kebanyakan anak-anak Indonesia untuk bisa memiliki kebahagiaan yang sama dimiliki anak-anak metropolitan. Baik dari sisi kemudahan akses teknologi dan informasi.
Garin menyebut film ini menyajikan sesuatu yang kocak yang di dalamnya terdapat spirit anak-anak sesuai wilayahnya masing-masnging.
"Sepeda Presiden adalah film anak dan keluarga yang penuh dengan kelucuan, kegembiraan dan lagu-lagu indah serta peristiwa kemanusiaan yang hangat," ungkapnya.
Sederet aktor ternama Indonesia ikut membintangi film 'Sepeda Presiden', seperti Ariel Tatum, Sita Nursanti, Ian William, Joanita Idol.
Selain itu ada anak-anak asli Papua seperti Arnol Aner Asmuruf sebagai Saulus, Elias Fortunatus Padwa sebagai Edo dan Franken Philipus
Anthonio Ramandei sebagai Uben.
Film 'Sepeda Presiden' menggandeng Swastika Nohara yang dipercayakan sebagai penulis skenario dan Bona selaku penulis lagu dan original soundtrack film ini.
Avesina Soebli, produser film “Sepeda Presiden” dari rumah produksi Radepa Studio, menjelaskan film ini juga tentang literasi digital maupun literasi informasi.
“Cerita anak Papua yang berbicara tentang Papua tidak banyak. Cerita impian-impian anak Papua juga terbatas tersampaikan. Di sinilah “Sepeda Presiden” mengangkat kisah anakanak Papua dengan segala aspek kehidupan mereka,” ungkap pria yang juga memproduseri Laskar Pelangi (2008), Garuda di Dadaku (2009), Perahu Kertas (2012), dan banyak lainnya.
Dia mengatakan cerita anak-anak Papua selalu kaya, unik dan menarik untuk diangkat. "Menarik karena cerita mereka kaya oleh khazanah kehidupan sebagaimana alam menumbuhkannya,” timpalnya.
Soal judul film 'Sepeda Presiden', Avesina menjelaskan karena visual Presiden dan sepedanya itu boleh dibilang sangat catchy.
"Itu menjadi peristiwa budaya yang menarik dan secara sosial melahirkan partispasi dan viral. Demikian juga dengan peristiwa pertemuan presiden dengan berbagai anak Indonesia berkait hadiah sepedanya melahirkan beragam kekocakan yang menjadi perbincangan dan viral. Menjadi viral layaknya kisah rakyat hari ini. Inilah awal inspirasi film ini,“ bebernya.
Proses syuting film ini akan dimulai pada Oktober 2021 di lokasi yang penuh dengan keindahan alam pulau Papua, seperti di Sorong dan Raja Ampat.
Film ini diagendakan akan dirilis pada Desember 2021. Dengan harapan pada bulan itu, bioskop sudah kembali ramai, dan masyarakat bisa menjadikan film ini salah satu tontonan keluarga. ***