SEWAKTU.com -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan bahwa selebgram Rachel Vennya bisa terancam satu tahun penjara apabila terbukti bersalah melarikan diri saat karantina. Rachel Vennya bisa terkena sanksi dengan UU Wabah Penyakit dan UU karatina Kesehatan.
"Makanya dugaan pasal persangkaa di pasal UU Wabah Penyakit dan UU Karantina Kesehatan. Ancaman satu tahun penjara," terang Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis 21 Oktober 2021.
Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan bahwa, sekarang ini Rachel Vennya bersama dengan sang kekasih, Salim Nauderer serta sang manajer, Maulida Khairunnisa tengah dilakukan pemeriksaan. Hal ini membuat dirinya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait hasil pemeriksaan.
Baca Juga: V BTS Kembali Populerkan Tipe Kepribadian MBTI, Memangnya Apasih MBTI Itu?
"Yang bersangkutan sekarang diambil keterangannya. Jadi kita belum bisa sampaikan hasil riksa," imbuhnya.
"Karena ini masih lidik masih kami ambil keterangan saksi nanti. Setelah itu kami akan gelarkan. Jadi teman-teman sabar," tuturnya.
Selebgram Rachel Vennya bersama dengan kekasihnya, Salim Nauderer akhirnya tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis 21 Oktober 2021 tepat pukul 14.15 WIB.
Baca Juga: Resmi Cerai dari Stefan William, Celina Evangelista Didekati Pengusaha Batubara?
Kehadiran selebgram Rachel Vennya untuk memenuhi panggilan polisi untuk dimintai klarifikasi karena kabur saat melakukan karantika setelah pulang dari Amerika.
Rachel Vennya hadir memakai hoodie berwarna putih dengan masker hijau. Senada dengan Salim Nauderer menggunakan kemeja putih.
Rachel Vennya nampak lesu berwajah pucat bak sedang sakit. Ia terus menundukkan wajahnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Baca Juga: Unggah Pas Foto untuk Buku Nikah, Jessica Iskandar Banjir Dukungan dari Rekan Selebriti
Salim Nauderer sang kekasih mencoba melindungi Rachel Vennya dari kerumbunan awak media. Ia tak melepaskan rangkulannya dari sang kekasih.
Rachel Vennya dan Salim Nauderer kompak tak berkomentar apapun. Ada pula nampak kuasa hukum yang ikut bungkam mengabaikan awal media.