SEWAKTU.com -- Film Sang kiai ini merupakan film yang di Sutradarai oleh Rako Prijanto dan di rilis pada tahun 2013 lalu.
Dalam sinopsis film Sang kiai ini mengangkat kisah perjalaan para pejuang kemerdekaan Indonesia terhadap para penjajah pada masa penjajahan Nippon Jepang.
Sinopsis film Sang kiai berawal pada tahun 1942 saat Jepang melakukan ekspansi ke Indonesia beberapa kiayi ditangkap karena melakukan perlawanan terhadap penjajahan Nippon Jepang.
Jepang ternyata tidak lebih baik dari pada masa penjajahan Belanda, Jepang mulai melarang pengibaran Bendera Merah Putih, Melarang pemutaran Lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei (Penghormatan kepada Matahari).
Baca Juga: Pisces, Sagitarius dan 2 Zodiak Ini Miliki Sikap Paling Ceroboh, Buat Puyeng!
Salah satu Tokoh pahlawan KH. Hasyim Asyari menganggap peraturan tersebut melanggar akidah dan Syariat islam.
Lalu para santri yang telah mengetahui gurunya tersebut, ditangkap oleh para penjajah Nippon Jepang lalu para santri ini tidak tinggal
diam termasuk juga putra nya yang bernama KH.Wahid Hasyim. Mereka berusaha mencari cara untuk membebaskan sang Kiyai dari para tangan penjajah dan setelah waktu yang cukup lama dan sangat panjang akhirnya KH. Hasyim Asyari berhasil di bebaskan.
Baca Juga: Barcelona Sempat Tawarkan Ousmane Dembele 50 Juta Euro Kepada Manchester City
Namun kebebasan Sang kiai ini tidak membuat penjajah Jepang Mundur. Lalu para penjajah Jepang memaksa seluruh rakyat Pribumi untuk melimpahkan hasil bumi kepada Jepang.
Penjajahan Jepang Menggunakan Masyumi yang di ketuai oleh Sang Kiayi KH.Hasyim Asyari untuk menggalakan bercocok tanam dan rakyat pribumi wajib menyetor hasil hasil panen nya kepada penjajahan Jepang.
Lalu rakyat Pribumi tidak setuju dengan keputusan yang dibuat oleh penjajah Jepang, akhirnya para Rakyat Pribumi melakukan perlawanan terhadap penjajahan Jepang.
Baca Juga: Waspada! Inilah Tips Menghadapi Banjir yang Sering Datang di Indonesia, Harus Kamu Ketahui Nih
Hingga akhirnya Jepang kalah dan sampai akhirnya para tentara Sekutu mulai berdatangan ke tanah Indonesia, Soekarno sebagai Presiden pada masa itu mengirim utusan nya ke Tebu Ireng untuk meminta KH. Hasyim Asyari membantu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.