entertainment

Tak Disangka! Awkarin Rutin Dua Minggu Sekali Datangi Psikolog, Ternyata Ini Alasannya

Jumat, 17 Desember 2021 | 18:55 WIB
Awkarin. (Instagram/@awkarin.)

SEWAKTU.com, SELEBGRAM hits Awkarin membuka kebiasaannya rutin konsultasi ke psikolog dua minggu sekali. Bahkan, sebulan sekali mendatangi psikiater.

Hal ini diketahui lewat postingan Instagram Story-nya, Jumat, 17 Desember 2021. "Waktunya ke psikolog," tulisnya.

Sontak saja, banyak netizen yang mempertanyakan hal tersebut.

Pemilik nama Karin Novilda itupun mengungkapkan sejak umum 18 tahun sudah mendatangi psikolog. Dia menyebut tak harus ada masalah harus ke psikolog.

"Kontrol rutin aja, curhat, konsultasi. Gue selalu kontrol rutin dua minggu sekali ke psikolog. 1 bulan sekali ke psikiater. To keep my life on track aja. Enggak harus ada masalah doang ke psikolog," jelasnya.

Tiap kali konsultasi, Awkarin menghabiskan uang sejutaan. "Biayanya sekira Rp1 juta-Rp1,2 juta/jam di klinik khusus psikolog," sebutnya.

Baca Juga: Usai Bongkar Kasus Karantina Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, Akun Instagram Adam Deni Tak Bisa Diakses

Karin menyebut meski keluarga utuh tidak menjamin bisa menjadi tempat untuk curhat yang nyaman. Itulah mengapa sejak remaja dia sudah terbiasa ke psikolog.

"Gue dari umur 18 tahun sudah mulai ke psikolog kok. Jujur ya punya keluarga tuh enggak semuanya selalu open minded sama hal-hal kayak gini. Ada yang dukung malah ngebiayain, ada malah yang nganggep ke psikolog itu buang-buang duit mending ke Tuhan," bebernya.

Awkarin mengingatkan jangan takut untuk ke psikolog. "Enggak perlu takut, karena psikolog itu sudah disumpah untuk menjaga kerahasiaan data dll pasien," sambungnya.

Hal yang digarisbawahi Awkarin adalah jangan sesekali lagi mendiagnosa diri sendiri, dan menyarankan mendatangi ahlinya.

Baca Juga: Selesai Jalani Karantina selama 10 Hari, Ayu Ting Ting : Siap Kerja Lagi, Guys

"Self diagnosis atau yang disebut juga dengan mendiagnosa penyakit sendiri, itu sangat-sangat tidak boleh guys. Jangan cuma gara-gara lihat postingan seseorang yang sedang berbagi pengalaman mental issue-nya. Kamu jadi cek-cek Google, trus 'ini ciri-cirinya ada di gue semua. Apa jangan-jangan gue bipolar juga? Apa jangan-jangan gue sociopath? Bahaya amat," tuturnya.

"Ini penyakit mental bukan sembarangan kayak rasa 'galau' doang. Dan harus ahli/profesional yang diagnosis kalian," lanjutnya.

Baca Juga: Dampingi Doddy Sudrajat Tabur Bunga di Lokasi Kecelakaan Vanessa Angel, Petugas Tol Jombang Disanksi

Awkarin mengatakan konsultasi sekali ke psikolog tidak langsung bisa ketebak masalah kita.Ada progres yang harus dilalui, dari mulai curhat dulu dan konsultasi.

"Terus disuruh ngisi test gitu. Test IQ juga. Terus ikut terapi. Baru nanti bisa didiagnosa kenapa. Setekah diagnosa keluar, itupun ada yang dirujuk ke psikiater ada yang enggak. Karena kalau obat itu enggak bisa didapat di psikolog tapi psikiater," paparnya.

"Biasanya pasien-pasien yang punya mild symptoms dari suatu illness yang dirujuk ke psikiater," pungkas Awkarin. ***

Tags

Terkini