entertainment

Fakta-fakta Film Drama Korea Juvenile Justice, Menyoroti Kasus Kriminalitas Remaja

Jumat, 27 Mei 2022 | 14:59 WIB
Fakta-fakta Film Drama Korea Juvenile Justice (Netflix)

SEWAKTU.COM - Cerita fakta-fakta film drama Korea Juvenile Justice tengah menjadi tontonan terbaru dari Netflix. drakor yang mengusung tema hukum ini langsung menempati posisi drakor terpopuler, Bunda.

Sebuah film drama Korea Juvenile Justice mengantongi rating 8.5/10 di situs IMDb. Drakor tersebut ditayangkan sebanyak 10 episode sekaligus di layanan streaming Netflix secara global.

Lewat serial film drama Korea Juvenile Justice, Kalian akan diajak menyaksikan bagaimana pengadilan menghadapi kasus-kasus kenakalan hingga kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak hingga remaja di bawah umur.

Baca Juga: Deretan FIlm Drama Korea Terhits, Hingga yang Sudah Lama Tayang

Mengambil genre legal drama, Juvenile Justice terasa menyajikan cerita yang lebih segar dengan perspektif yang tidak biasa.

Juvenile Justice menyoroti kasus kriminalitas anak di bawah umur di Korea Selatan. Drama Korea bertema hukum pada umumnya mengisahkan pelaku kriminal yang berasal dari kalangan orang dewasa.

Namun kali ini, Juvenile Justice akan membuka mata penonton mengenai kenakalan anak-anak di bawah usia yang tidak kalah brutal daripada orang dewasa.

Baca Juga: 8 Drama Korea Terbaru 2022, Ghost Doctor Hingga All Of Us Are Dead

Di awal episode, penonton sudah disambut dengan kasus mutilasi yang memakan korban seorang anak SD berusia 8 tahun.

Kasus ini sontak menjadi perhatian negara karena remaja yang mengaku sebagai pembunuh datang menyerahkan diri ke polisi dengan penuh percaya diri.

Ia tahu bahwa anak di bawah umur tak akan dipenjara seperti orang dewasa apabila melakukan kejahatan.

Baca Juga: Sinopsis Film Drama Korea The Jinxs Lover, Kisah Seorang Penjual Ikan

Tragedi tersebut langsung menjadi kasus pertama untuk Shim Eun Seok, hakim wanita yang baru saja dipindahkan ke Kantor Distrik Yeonhwa untuk menangani kasus anak-anak bermasalah.

Tekadnya yang besar untuk menjatuhkan hukum kepada pelaku didorong oleh rasa kebenciannya terhadap anak-anak.

Halaman:

Tags

Terkini