SEWAKTU.com, KEPOISIAN Metro Jaya langsung memproses kasus mafia tanah yang menimpa keluarga presenter Nirina Zubir, dengan memblokir rekening tersangka Riri Khasmita.
Riri Khastima adalah selama ini asisten rumah tangga (ART) yang diminta tolong oleh almarhum ibunda Nirina untuk mengurus surat tanah mereka. Namun, bukannya membantu, Riri malah mengganti nama kepemilikan tanah tersebut.
Polisi melakukan pemblokiran tersebut guna untuk mengamankan sisa uang dalam rekening pelaku yang diduga sebagai rekening penampung uang hasil kejahatan yang diklaim mencapai Rp17 miliar.
"Alasan pemblokirannya adalah untuk mengamankan sisa uang dalam rekening tersebut," kata Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Petrus Silalahi saat dihubungi, Kamis (18/11/2021).
Baca Juga: Artis Nirina Zubir Dikaporkan ke Polisi karena Sekap Bekas ART
Polisi telah menetapkan lima tersangka terkait kasus mafia tanah ini.
Kelima tersangka itu adalah Riri Khasmita, Endrianto, Faridah, Ina Rosaina, dan Erwin Riduan. Bahkan, tiga orang diantaranya telah dijebloskan ke bui.
Sebelumnya diberitakan, Aktris Nirina Zubir tidak kuasa menahan air mata saat menceritakan tentang almarhumah ibunya.
Baca Juga: Potret Rumah Mewah Lesti Kejora dan Rizky Billar, Dilengkapi Kolam Renang dan Garasi Penuh Koleksi Mobil
Sebagai seorang anak, Nirina Zubir merasa almarhumah ibunya belum tenang karena kasus mafia tanah.
“Ibu saya sudah dua tahun yang lalu dia meninggal tidak tenang. Dia ada note (catatan), ‘uang aku ada tapi pada ke mana ya’. Terus surat belum kelar-kelar ya,” kata Nirina Zubir seraya menangis saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 17 November 2021.
Baca Juga: Sinopsis Film Sicaro Day Of The Soldado, Film Action CIA Perangi Kartel Narkoba di Meksiko
Ada 6 surat tanah yang dialih kuasakan oleh asisten rumah tangganya yang bernama Riri Khasmita. Orang tersebut sudah menjaga ibunya sejak 2009.
Ia kemudian memanipulasi almarhumah ibu Nirina Zubir yang kala itu memang sudah kurang kuat ingatannya.
“Dan dia mengkawal ibu saya sampai tahu kelemahannya bahkan kami sudah mendapatkan dan ibu saya didoktrin bilang suratnya hilang agar dibantu lagi (mengurus surat),” pungkas Nirina Zubir. ***
