SEWAKTU.COM - Berikut pejelasan ilmu kebal Islami. Teknik menjadi kebal yang diajarkan di perguruan tenaga dalam adalah kesesatan yang sama sekali tidak pernah diajarkan oleh Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pernah diamalkan generasi terbaik umat ini.
Kalau ilmu kebal Islam adalah ilmu yang benar dan diperbolehkan, tentu saja Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga para sahabatnya yang terlebih dahulu akan mempelajarinya dan menggunakannya dalam setiap peperangan.
Namun apa yang terjadi? Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam terluka dalam perang Uhud dan banyak para sahabat yang gugur syahid dalam pertempuran tersebut. Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa ilmu kebal Islami bukanlah suatu kebaikan dan kemuliaan, akan tetapi merupakan suatu kebatilan yang tidak terlepas dari peran setan dalam menyesatkan para walinya. Jadi, ilmu kebal Islami, ilmu kebal tidak ada dalam Islam
Baca Juga: Ilmu Pelet Pengasihan Tingkat Tinggi, Tanpa Pantangan! Simak Ulasannya
Oleh karena itu telah dinukil dalam sebuah riwayat mengenai ilmu kebal yang dimiliki al-Harits ad-Dimasyqi yang muncul di Syam pada masa pemerintahan ‘Abdul Malik bin Marwan, lalu mengaku dirinya sebagai Nabi.
Padahal kalau kita tahu, setan-setan telah melepaskan rantai-rantai yang melilit di kedua kakinya, membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap senjata tajam, menjadikan batu marmer bertasbih saat disentuh tangannya, dan ia melihat sekelompok orang berjalan kaki dan menunggang kuda terbang di udara seraya berkata ia adalah malaikat padahal jin.
Ketika kaum muslimin telah berhasil menangkap al-Harits ad-Dimasygi untuk dibunuh, ada seseorang yang menikamkan tombak ke tubuhnya, namun tidak mempan (karena mempunyai ilmu kekebalan). Maka ‘Abdul Malik bin Marwan berkata kepada orang yang telah menikamnya itu:
Baca Juga: Ilmu Pelet Jarak Jauh Paling Cepat Reaksinya, Tanpa Harus Puasa Langsung Praktek
“Itu adalah karena engkau tidak menyebut Nama Allah Ta’ala ketika menikamnya.” Maka ia pun mencoba lagi menikamnya dengan terlebih dahulu membaca bismillah dan ternyata tewaslah ia seketika. (Majmu’ Fatawa, Syaikhul Islam, 11/285)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengomentari riwayat di atas : “Beginilah perihal orang orang disertai setan. Setan-setan tersebut akan meninggalkan mereka apabila dibacakan di sisi mereka apa yang mengusirnya seperti ayat Kursi.
Baca Juga: Ilmu Pelet Tingkat Tinggi, Simak Penjelasannya Disini!
Jika kita terkadang mendapati orang-orang yang sangat dekat dekan Allah bisa kebal dalam suatu kondisi, itu bukanlah karena ilmu yang dipelajarinya. Akan tetapi murni merupakan mukjizat dimana kala itu Allah telah melindunginya, sama halnya seperti Nabi Ibrahim yang bisa kebal kala hendak dibakar hidup-hidup.
Jadi sebelum belajar suatu ilmu, ketahuilah dan pastikan terlebih dahulu apakah ilmu tersebut benar-benar merupakan ajaran Nabi atau justru malah ajaran setan. Karena sudah sepatutnya dan juga merupakan suatu hal yang lazim.
Baca Juga: Apa Itu Ilmu Pelet Jaran Goyang? Begini Penjelasannya
Jika kita kaum muslimin dituntut untuk berusaha memurnikan kembali ‘ajaran agama kita’, dan membersihkannya dari noda-noda yang telah melekat lama di tubuhnya. Inilah yang diistilahkan oleh sebagian ulama dengan upaya tashfiyah (memurnikan).
Sebelum menyibukkan diri dengan mentarbiyah (mendidik) umat, kita dituntut untuk terlebih dahulu mentashfiyah ajaran yang di atasnya kita akan mendidik umat ini. Jadi, metode yang tepat adalah tashfiyah dulu baru tarbiyah.***