SEWAKTU.com -- Presiden Jokowi marah karena budaya belanja dari luar negeri atau impor yang sering dilakukan oleh Kementerian atau lembaga ataupun Pemerintah Daerah (Pemda) untuk berhenti.
Presiden Jokowi marah sampai mengancam bakal membeberkan kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah yang masih lebih memilih untuk membeli barang-barang impor.
"Yang tepuk tangan nanti kalau barang-barangnya tidak masuk e-katalog, target tidak tercapai, saya umumin (ke publik) nanti. Setuju tidak? Umumkan saja deh, kita ini harus terbuka apa adanya," jelas Jokowi di Bali, Jumat 25 Maret 2022.
Presiden Jokowi marah mengungkapkan kekesalan impor dalam acara 'Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia' yang juga dihadiri oleh para menteri kabinet Indonesia Maju serta para gubernur di Indonesia.
Baca Juga: Aksi Bela Islam 2503 Seruduk Istana Negara Ricuh, Poster Jokowi Diinjak Para Pendemo
E-Katalog yang diartikan Jokowi merupakan aplikasi belanja online yang disediakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP) untuk menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh pemerintah.
Jokowi heran beberapa produk yang dapat dihasilkan di dalam negeri tapi tidak dibeli oleh kementerian, pemda, dan BUMN.
Mereka justru malah lebih memilih produk-produk impor. Beberapa produk impor itu antara lain closed circuit television (CCTV), alat kesehatan, seragam, sepatu, hingga onderdil untuk traktor pertanian.
"Coba CCTV beli impor, di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini, dipikir kita bukan negara yang maju? Buat CCTV saja beli impor. Seragam dan sepatu tentara dan polisi beli dari luar (negeri). Kita ini produksi di mana-mana bisa, jangan diterus-teruskan (impor). Alat kesehatan, Pak Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Yogya, Bekasi, Tangerang ada tapi beli impor," terang Presiden.
Baca Juga: Selain Salat Taraweh, Presiden Jokowi Izinkan Masyarakat Mudik, Ini Syaratnya
Presiden Jokowi mengatakan ia telah jengkel dengan kebiasaan impor barang tersebut.
"Mau diterus-teruskan? Mau saya umumkan kalau saya jengkel. Rumah sakit daerah ini impor, Kementerian Kesehatan impor, tak baca nanti karena sekarang gampang banget lihat detailnya, saya lihat," kata Jokowi.
"Saya kemarin dari Atambua, saya lihat traktor, alas intan, saya lihat seperti itu. Tidak boleh Pak Menteri, tidak boleh. Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, apa ini? Kadang-kadang saya mikir, ini kita mengerti tidak sih? Jangan-jangan kita tidak kerja detail sehingga tidak mengerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, setop!" beber Jokowi.
Jokowi menargetkan sampai dengan Mei 2022 dari total anggaran APBN sebesar Rp 526 triliun, APBD sebesar Rp 535 triliun, BUMN senilai Rp 420 triliun, sebanyak Rp 400 triliun dapat digunakan untuk pembelian barang dari dalam negeri.