SEWAKTU.COM -- Ferry Irwandi, seorang konten kreator, memicu kontroversi dengan menantang para dukun untuk menyantetnya. Ia bahkan memberikan potongan rambut dan foto dirinya sebagai media santet.
Tantangan ini diterima oleh seorang pria asal Yogyakarta yang mencoba melakukan aksi santet pada 7 November lalu. Ferry menyiarkan proses tersebut secara langsung, namun hasilnya nihil, santet tersebut gagal.
Beberapa hari setelah tantangan Ferry viral, sebuah kanal YouTube menampilkan Ria Puspita, yang mengaku sebagai mantan dukun santet. Dalam video tersebut, Ria menanggapi tantangan Ferry dengan pernyataan mengejutkan.
Baca Juga: Squad Garuda Siap Hadapi Arab Saudi Usai Kalah dari Jepang Dalam Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia!
"Saya akan merampas nyawa Anda langsung dengan tangan saya, bukan melalui santet." Ferry menilai ucapan itu sebagai ancaman di depan publik, tetapi tetap tenang.
Sebagai tanggapan, Ferry menyatakan kesiapannya memberikan hadiah besar berupa satu unit mobil Alphard dan uang Rp1 miliar kepada siapa pun yang berhasil menyantetnya. Ia juga memberikan ultimatum kepada Ria untuk meminta maaf secara publik dalam waktu 1x24 jam atau membuktikan ancamannya melalui aksi santet.
Ferry memberikan dua pilihan kepada Ria untuk menyelesaikan masalah ini:
- Membuktikan ancamannya dengan melakukan santet dan, jika berhasil, akan menerima hadiah.
- Membuat permohonan maaf secara terbuka kepada publik.
Baca Juga: Sangat Terlihat Menonjol, Inilah Perbedaan Honda City Sedan dan Hatchback!
Ferry memperingatkan, "Jika tidak ada permintaan maaf atau bukti aksi santet, saya akan mengejar Anda sampai ke dasar neraka."
Nama Ki Bajra, seorang praktisi supranatural, turut terseret dalam polemik ini setelah beradu komentar dengan Ferry di media sosial. Dalam klarifikasinya, Ki Bajra memberikan tanggapan yang lebih bijaksana, menyarankan masyarakat untuk berpikir kritis terkait isu santet dan sihir.
Ki Bajra tidak merasa tersinggung dengan video atau tantangan Ferry. Ia menganggap isu ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih bijak dalam menilai hal-hal mistis.
(Muhammad Rifqi Akhyar)