SEWAKTU.com -- Baru-baru ini, sebuah pernyataan yang menghebohkan dari Gus Miftah, seorang ulama dan pendakwah ternama Indonesia, telah mencuri perhatian publik.
Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, Gus Miftah disebut-sebut mengeluarkan kata-kata kasar dengan menyebut seorang tukang es teh "goblok".
Ucapan tersebut langsung menjadi sorotan, memicu beragam reaksi dari netizen, terutama karena sosok Gus Miftah dikenal sebagai figur yang kharismatik dan sering memberikan ceramah dengan gaya humoris.
Baca Juga: Ariana Grande Bersinar sebagai Glinda, Film 'Wicked' Jadi Sajian Wajib Tontonan Akhir Tahun
Kejadian ini bermula ketika Gus Miftah sedang berdiskusi dengan beberapa orang di sebuah acara. Saat itu, ia menyebutkan tentang pengalamannya berinteraksi dengan seorang penjual es teh.
Entah dalam konteks apa, Gus Miftah mengeluarkan kalimat yang dinilai menghina si tukang es teh tersebut.
Beberapa orang yang mendengar pernyataannya langsung menilai ucapan Gus Miftah tidak pantas, mengingat statusnya sebagai tokoh agama yang seharusnya mengedepankan kesopanan dalam berbicara.
Meskipun demikian, tak sedikit juga yang membela Gus Miftah, berargumen bahwa ia hanyalah melontarkan pernyataan tersebut dalam konteks bercanda.
Banyak yang melihatnya sebagai bagian dari gaya khas Gus Miftah yang memang sering menggabungkan humor dalam ceramahnya.
Bahkan beberapa orang berpendapat bahwa tujuan pernyataan tersebut bukan untuk merendahkan profesi atau orang lain, melainkan sekadar candaan yang keluar dari mulutnya dalam situasi yang santai.
Meski beberapa pembelaan muncul, banyak yang menilai bahwa kata-kata seperti itu seharusnya tidak dikeluarkan oleh seorang tokoh yang dianggap sebagai panutan.
Perdebatan semakin memanas di media sosial, dengan berbagai pihak saling mengeluarkan opini tentang apakah ucapan tersebut pantas atau tidak.
Gus Miftah, yang dikenal memiliki banyak pengikut, belakangan ini langsung memberikan klarifikasi terkait pernyataannya. Dalam penjelasannya, ia meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung dan menegaskan bahwa perkataannya tidak bermaksud untuk menghina atau merendahkan orang lain.