“Ani-Ani” adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pihak ketiga dalam sebuah hubungan. Dalam unggahannya, Agnes membandingkan bagaimana peran “Ani-Ani” dulu dan sekarang, yang kini lebih berani dan terang-terangan dalam mempengaruhi rumah tangga orang lain.
Unggahan tersebut kembali viral setelah kasus perselingkuhan David terungkap, seolah menjadi kenyataan pahit yang harus dihadapi Agnes sendiri. Ia mengungkapkan bahwa di era media sosial, semakin banyak perempuan yang lebih mementingkan penampilan daripada kecerdasan, sehingga hal ini turut mempengaruhi keharmonisan rumah tangga banyak pasangan.
“Dulu, ‘Ani-Ani’ itu lebih low profile, lebih diam-diam. Sekarang, mereka lebih berani dan terang-terangan di media sosial.
Akibatnya, banyak istri yang merasa harus bersaing secara penampilan, mengubah diri mereka agar tetap bisa bersanding dengan suami. Padahal, kalau seorang perempuan cerdas, dia tidak akan mudah diinjak-injak oleh suami atau keluarganya,” tambah Agnes.
Agnes menutup pernyataannya dengan menyindir mereka yang meremehkan perempuan cerdas. Menurutnya, tidak peduli seberapa cantik atau menarik seseorang, jika tujuan hidupnya hanya untuk menjadi simpanan, pada akhirnya ia akan ditinggalkan dan digantikan oleh orang lain.
“Kalau niatnya hanya jadi ‘Ani-Ani’, sehebat apa pun usaha mereka, pada akhirnya mereka akan digantikan. Itu sudah hukum alam,” pungkasnya.
Pernyataan Agnes Jennifer ini semakin menarik perhatian publik. Banyak yang menganggapnya sebagai simbol kekuatan perempuan modern yang tetap tegar menghadapi badai kehidupan. Apakah ia akan terus bertahan atau memilih jalan baru untuk hidupnya? Waktu yang akan menjawab.