SEWAKTU.com -- Pada sebuah wawancara yang baru-baru ini dilakukan, Razman membuka pembicaraan mengenai dinamika internal tim hukumnya, termasuk ketegangan yang terjadi dengan beberapa anggota tim.
Dalam penjelasannya, Razman mengungkapkan keputusan sulit yang diambil terkait keluarnya Herwanto dari tim hukum, serta adanya perbedaan pendapat dalam proses persidangan.
Razman menyatakan, “Saya mengenal Adik saya, Herwanto, sebagai orang yang baik. Namun, saat persidangan, saya merasa ada perbedaan pandangan yang cukup signifikan yang perlu diselesaikan.
Baca Juga: Hotman Paris dan Rasman Terlibat Perseteruan Panas di Pengadilan
Saya tak ingin ada keributan lebih lanjut, sehingga akhirnya saya mengambil keputusan untuk sementara waktu mengeluarkan Herwanto dari tim.”
Rasman juga menceritakan bagaimana dirinya merasa terganggu dengan komentar yang diberikan oleh beberapa pihak di luar tim hukum, termasuk media.
Ia menegaskan, “Saya ingin agar pengacara saya tidak berbicara ke media. Ini masalah saya dan saya tidak ingin berlarut-larut menjadi bahan perdebatan di publik.”
Selain itu, Razman menyinggung soal Firdaus, yang menurutnya tetap menjadi bagian penting dalam perjuangannya meskipun situasi semakin rumit.
Razman mengakui bahwa meski ada ketegangan, ia dan Firdaus tetap berada dalam satu barisan dalam membela dirinya. "Saya bersyukur kepada Adinda Firdaus yang telah membantu saya. Meskipun situasinya sulit, kami tetap bersama dalam perjuangan ini," tambahnya.
Baca Juga: Trend Komal di Media Sosial: Suami Istri Resah, Ada Bahaya Tersembunyi di Balik Kolaborasi Massal
Razman juga menanggapi kritik terkait terkait wawancara yang dilakukan oleh pengacara lain, seperti Hotman Paris.
Ia menilai bahwa komentar yang diberikan oleh Hotman terlalu menyinggung, terutama terkait dengan pembelian Lamborghini yang menjadi perhatian publik. “Saya ingin membeli Lamborghini atau Ferrari, itu urusan saya. Tidak perlu ada yang ikut campur,” tegas Razman.
Selain itu, Rasman juga berbicara tentang perseteruan yang terjadi dengan pengacara Fikih Praso, yang sempat menantang dirinya untuk berhadapan dalam sebuah duel hukum.
Razman menyatakan bahwa tantangan tersebut tak akan membawa dampak positif dan hanya mengarah pada perselisihan lebih lanjut.