entertainment

Cerita TKW Sukses, Berawal Dari PRT Akhirnya Dapat Membuka Bisnis Kerajinan

Jumat, 29 Juli 2022 | 22:04 WIB
Illustrasi Cerita TKW Sukses, Berawal Dari PRT Akhirnya Dapat Membuka Bisnis Kerajinan. (Foto/Pinterest.)

SEWAKTU.COM - Berikut cerita TKW sukses. Tujuh tahun menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia membuat Holisa belajar banyak hal.

Awal cerita cerita TKW sukses ini adalah tak hanya pengalaman pahit di tanah rantau, namun juga belajar keterampilan mengembangkan kerajinan. Perempuan asal Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo, itu terpaksa merantau karena desakan ekonomi sejak 1995 hingga 2002.

Ia berangkat hanya mengandalkan satu lembar ijazah sekolah dasar (SD). Ia ingin merubah nasib ekonominya menjadi lebih baik. Sebab, di desa, sulit menemukan pekerjaan. Simak cerita TKW sukses. 

Baca Juga: Yura Yunita Dunia Tipu-tipu, Tembus 1 Juta View Dalam Sehari dan Trending di Youtube

Terpaksa, ia harus meninggalkan keluarga menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Negeri Jiran. Holisa bercerita tentang kisahnya bekerja sebagai TKW. Saat itu, dia bekerja sebagai pembantu di salah satu rumah warga Malaysia.

Namun, setahun setelah bekerja, ia tidak digaji. Akhirnya, melarikan diri dari rumah majikan tanpa tujuan yang jelas. Dalam pelarian itu, Holisa ditolong oleh seorang sopir di tengah jalan. Sang sopir menawari Holisa bekerja di restoran.

Di sanalah ia mendapat tawaran untuk bekerja di pabrik garmen di Perlis Malaysia. Lisa menerima tawaran pekerjaan itu dan mulai bekerja kembali. Bekerja sambil belajar Selama bekerja di perusahaan garmen, Lisa mendapat kepercayaan dari majikannya untuk hadir ke berbagai kegiatan mewakili perusahaan.

Baca Juga: Usai Pindah Agama Nathalie Holscher Sebenarnya Taruh Harapan Besar Pada Sule, Tapi...

Bahkan, tak hanya di Malaysia, namun hingga keluar negeri. Selain sibuk bekerja, Lisa juga menyisihkan gajinya untuk kursus bahasa Inggris. Sebab, ketika bertemu dengan pengusaha di Malaysia, ada yang menggunakan bahasa Inggris. Sisa penghasilannya juga ditabung sebagai bekal modal usaha ketika pulang kampung.

Karena pengeluaran itu, ia tidak bisa mengirim uang pada keluarganya di Jember selama dua tahun. Perempuan kelahiran 12 Agustus 1975 ini terus mengasah keterampilannya, belajar cara berbisnis.

Mulai dari cara berkomunikasi hingga mendesain kerajinan. Ia tak ingin menjadi pekerja migran selamanya. Namun, tetap ingin kembali ke kampung halaman berkumpul bersama keluarga. Setelah cukup lama di Malaysia, Lisa pulang ke tanah kelahirannya pada tahun 2002.

Baca Juga: Pernah Menikah Sebelumnya, Putra Siregar Bantah Kabar Telantarkan Istri Pertama dan Tiga Anaknya

Tiba di kampung halaman, dia menemukan sang suami sudah menikah lagi dengan orang lain. Namun, ia tak putus asa dan menyerah. Lisa mencoba memulai usaha dengan membuat kerajinan kalung, gelang, anting dan berbagai aksesoris lainnya.

Kerajinan itu diberi nama Elisa Rainbow. Ia mengajak tetangga sekitar untuk ikut membantunya. Setelah itu, Kerajinan dijual ke Bali. Bahkan, modal uang yang dibawa dari Malaysia digunakan untuk menyewa ruko di Bali guna memasarkan produknya.

Halaman:

Tags

Terkini