Sarankan Anak Muda yang Bercita-cita Ingin Sepertinya, Soimah : Jangan, Enggak Enak Kalau Mentalmu Enggak Kuat

- Sabtu, 9 Oktober 2021 | 16:10 WIB
Soimah (Instagram @shoimah, @koko_ko_koko.)
Soimah (Instagram @shoimah, @koko_ko_koko.)

SEWAKTU.com, MENJADI salah satu artis sukses diraih dengan tidak mudah oleh Soimah. Namun, banyak yang melihat sisi enaknya jadi selebriti saja.

Hal itu yang kemudian memicu banyak anak-anak muda di kampungnya yang ingin menjadi sepertinya.

Satu sisi, Soimah merasakan sedih dengan fenomena itu. Karena, dia ingin para anak muda itu memahami untuk sampai ke tahap yang ditapakinya saat ini, perjuangan penuh air mata sudah dilaluinya.

Baca Juga: Bukan Bangkrut, Jual Semua Koleksi Jam dan Tas Branded, Ternyata Ini Alasan Soimah

Makanya, dia menyarankan jangan bercita-cita seperti dirinya saat ini hanya karena melihat sisi enaknya, yaitu bergelimang harta dan popularitas.

"Yang saya sedih, misalnya saya sinden. Banyak sinden di luar sana yang anak-anak sekolah karawitan, cita-citanya pengen seperti Mak e Soimah. Makanya saya di sini saya sarankan. Ojo (jangan), enggak enak, nek mentalmu enggak kuat (kalau mentalmu enggak kuat). Wes dadi telek (bisa jadi ta*k. Enggak enak, enggak semudah kuwi (enggak semudah itu), enggak enak," ujarnya di Podcast Deddy Corbuzier, Sabtu, 9 Oktober 2021.

"Kalau pengen jadi ini, enak tok (enaknya saja) yang dilihat, enggak semudah itu," tegasnya.

Baca Juga: Dicap Sombong hingga Tolak Tawaran Job Ratusan Juta, Soimah : Saya Enggak Takut Dibenci Orang


Soimah sendiri mengenang masa kecilnya, harus bekerja sepulang sekolah hingga dini hari.

"Pulang sekolah sampai jam 1 malam kalau ikan banyak," sebutnya.

Di Pati penghasilan penduduk terbanyak adalah dari nelayan. Dan, anak-anak yang hidup dari keluarga tidak mampu harus membantu keluarganya.

Soimah juga dididik keras oleh ibunya. Sebagai perempuan dia diminta mandiri harus bisa bekerja.

Baca Juga: Demam Tinggi hingga Sulit Bernafas, Chicco Jerikho Dilarikan ke Rumah Sakit, Sempat Kritis dan Dirawat di HCU

"Wanita sekuat tenaga harus bisa kerja. Biar suatu saat ditinggal laki-laki masih bisa hidup. Pemikiran ibu saya orang kampung begitu. Jadi wanita harus kuat jangan ngandalkan laki-laki," kenangnya.

Kesibukan Soimah bekerja membuatnya tak bisa bermain dengan rekan sebaya. Namun, ibunya entah bagaimana sangat mendukung jika Soimah berkesenian.

"Dari situ kebetuan di sekolah nilai saya paling tinggai kesenian. Tapi yang heran ibu saya memperbolehkan saya keluar (rumah) saya nyanyi, saya nari. Tapi kalau main, sekolah, masih bisa (dilarang)," jelasnya.

Baca Juga: Ternyata! Ini Alasan Aurel Hermansyah Mantap Berjilbab hingga Sekarang

Kemudian dari situ dirinya ikut belajar sinden yang kemudian membawanya ke ibu kota. Plus bakatnya jadi komedian dan pembaca acara.

Sebagai seniman, Soimah bisa dibilang yang cukup sukses. Namun, fakta menyedihkan diungkapkannya soal nasib seniman daerah yang luput dari perhatian pemerintah.

"Saya melihat dengan kepala dan mata sendiri kondisi mereka seperti apa," sebutnya.

Dia meyakini pemerintah memberikan bantuan untuk seniman, namun menduga tak semuanya sampai ke yang berhak dan tidak penuh menerima.

"Sering ada dana-dana yang turun pasti sering, cuma turunnya ke seniman rata enggak. Kenapa seniman di daerah enggak bisa bersuara karena ada ketakutan-ketakutan. Ya enggak berani protes sama orang-orang yang punya kedudukan, ya wes (terima nasib) daripada enggak ada job, diterima aja," ungkapnya.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Pacaran dengan Pemain Bola Tottenham Hotspur Son Heung Min

Dia mengungkapkan satu kejadian yang menurutnya tak mengenakkan, saat niatnya membantu seniman daerah dengan membangun pendopo seni malah dicari-cari salahnya.

"Banyak kesedihan sebenarnya. Selama aku proses bikin pendopo banyak hal yang dicari-cari. Harusnya kalian (pemerintah) yang bikin. Tolong saya diperlancar jangan dicari-cari (salahnya). Karena saya bikinnya dari hasil jerih payah sendiri. Enggak ada sponsor, enggak ada duit negara," ungkapnya.

Padahal pendopo itu dibuat Soimah agar seniman yang butuh tempat latihan atau tampil di tengah pandemi tidak lagi kesulitan.

Baca Juga: Tanggapi Protes Adik Olla Ramlan, Chintya Ramlan : Pusing, Dua Tahun Aku Pakai Nama Ini

"Ngasih ruang buat teman-teman, gua enggak berharap uang," ujarnya.

Hal lain adalah saat pemerintah punya gawean dengan mengundang artis daerah acap kali meminta potongan harga. Padahal menurutnya kalau pemerintah saja tak peduli dengan seniman, siapa lagi. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nina Rialita

Tags

Terkini

X