SEWAKTU.com, KOMEDIAN, sutradara Diky Chandra menegaskan tak menyesal pernah melepaskan jabatan Wakil Bupati Garut, pada tahun 2011 lalu.
Diky terpilih jadi orang nomor dua di Garut untuk 2009-2013. Kemenangan yang membuatnya harus melepaskan peran di Operan van Java (OVJ) yang diberikan kepadanya.
Dia mengatakan melepas OVJ karena posisi sudah terpilih di Garut, yang membuatnya tak punya pilihan lain selain fokus di Garut. Diapun memilih Andre Taulany untuk menggantikan posisinya di OVJ saat itu.
Baca Juga: Soal Peluang Balikan dengan Amanda Manopo, Billy Syahputra Bilang Begini
Sebab, jika ingin merelakan jabatan Wabup maka dirinya harus membayar penalti miliaran.
"Karena saya saat itu sudah terpilih (di Garut). Kalau mau meninggalkan harus bayar Rp2,5 miliar. Kalau misalnya dari pencalonan kalau enggak salah (bayar) Rp25 miliar. Misalnya calonkan, jadi bakal calon jadi calon, terus tiba-tiba pengen berhenti, kalau enggak salah begitu (bayar) Rp25 miliar," ungkapnya saat dirinya jadi bintang tamu di acara Lapor Pak Trans7, Jumat malam, 8 Oktober 2021.
Diky mengatakan sejatinya memang sempat berpikir mundur sejak awal, karena tidak menyukai tandemnya di Garut. Namun, mengurungkan niatnya karena tak memiliki uang untuk membayar penalti itu.
"Karena dulu saya begitu, saya lihat saya bakal menang. Cuma saya enggak suka sama sebelah kanan saya, ya sudah saya mundur, tahunya bayar Rp25 miliar," jelasnya.
Baca Juga: Bukan Bangkrut, Jual Semua Koleksi Jam dan Tas Branded, Ternyata Ini Alasan Soimah
Dan, akhirnya tiga tahun berjalan, dirinya memilih benar-benar mundur dengan mengajukan pengunduran diri.
"Gua mundur tidak semena-mena mundur, tapi mengajukan pengunduran diri," sebutnya.
Diky mengatakan tak menyesal mundur saat itu. Karena memang dia melihat tak lagi bisa berjalan berbarengan. Niatnya ingin berbuat jujur malah mendapat pertentangan.
"Alhamdulillah enggak (menyesal mundur)," tegasnya.
Baca Juga: Mengenal 18 Jenis Hantu Paling Terkenal di Indonesia, Pocong dan Kuntilanak Sudah Satu Paket
Saat mundur itu, dirinya menyebutnya jalan terbaik. "Waktu itu uang saya tidak lebih dari Rp30 juta. Saya berusaha makan gaji aja tidak macam-macam. Saya harus jual rumah, saya jual mobil segala macam untuk mengabdi selama tiga tahun," ungkapnya.
"Dan sisa Rp30 juta kalau dilanjutkan bahaya. Karena gajinya kan sebenarnya kecil. Tunjangan besar iya, tapi harus dipertanggungjawabkan," ungkapnya.
Diky menceritakan saat di lapangan, dia melihat ada tindakan korupsi dari tingkatan bawah.
Baca Juga: Foto Ariel NOAH dan Dina Lorenza Tuai Sorotan, Warganet: Kawal Sampai Halal
"Misalnya dari sini ke sebelah sana bawa buah-buahan aja dua juta. Saya enggak mau. Makanya saya coba benahi itu, kalau ada uang sisa masuk Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran)," ungkapnya.
Ternyata hal itu ditentang orang-orang lingkungan kerja saat itu yang selama ini terbiasa begitu.
"Nah hal ini kurang terjadi di negara kita, kadang diakal-akalan. Saya mencoba mengubah, ternyata jadi musuh bersama kurang lebih begitu," bebernya.
Dan, akhirnya kembali ke dunia hiburan hingga saat ini, Diky Chandra mensyukuri semuanya.
"Sebetulnya kunci syukur nikmat. Apapun posisinya kita syukur nikmat. Dimanaun saya bahagia," tegas suami Rani Permata itu. ***