Alex Rins Jelang MotoGP Jepang 2022: Campur Aduk Rasanya Kembali ke Jepang

SEWAKTU.com -- Tidak hanya untuk Honda, balapan MotoGP Jepang juga akan membuat pabrikan Jepang, Suzuki, merasa istimewa. Begitu pula dengan Alex Rins jelang MotoGP Jepang 2022.

Ini akan menjadi pertandingan terakhir mereka di Motegi, Simak informasi Alex Rins jelang MotoGP Jepang 2022 berikut ini.

Akibatnya, Alex Rins jelang MotoGP Jepang 2022 ini Rins mengatakan bahwa suasana hatinya saat ini sangat rumit. Di satu sisi, dia senang bisa kembali ke Motegi setelah beberapa tahun absen.

Baca Juga: Video Blunder Aleix Espargaro Pembalap Aprilia Lupa Hitung Laps MotoGP, Pede Selebrasi Padahal 1 Laps Lagi

Namun di sisi lain, Alex Rins jelang MotoGP Jepang 2022 juga sedih karena itu adalah balapan terakhir Suzuki di Motegi.

"Benar-benar campur aduk rasanya kembali ke Jepang. Saya senang bisa kembali ke sini, tetapi sedih dan aneh juga rasanya, bahwa ini (akhir pekan nanti) akan jadi balapan terakhir saya bersama Suzuki di Motegi," ujar Rins, dilansir "Motosan".

Rins mengatakan bahwa bahkan dengan perasaan campur aduk, dia masih akan bekerja keras untuk mencatat hasil yang baik.

Selain itu, ia beberapa kali mencatatkan podium di Motegi. Sekarang, dia ingin melakukannya lagi.

Baca Juga: Dengar Kabar Suzuki Ingin Hengkang Dari MotoGP, Dorna Sports: Jangan Seenaknya!

"Saya ingin menghidupkan memori manis meraih podium di Motegi. Saya siap untuk mencatatkan hasil baik, bersama Suzuki, bersama orang-orang yang bekerja bersama saya dalam waktu lama dan selalu mendukung saya," tutur Rins.

Manajer tim Suzuki Livio Suppo setuju dengan Rins. Suasana hatinya sangat rumit, bercampur dengan suka dan duka. Namun, satu hal yang pasti, dia dan para pebalap siap memanjakan para penggemar.

"Rasanya spesial bagi saya, berada di Jepang bersama Suzuki, dan ikut menyaksikan balapan terakhir Suzuki di Motegi. Kami siap untuk memberikan kebahagiaan pada fans dalam sesi balapan nanti," tutur Suppo.

Akhir-akhir ini rekor Suzuki di Motegi tidak begitu manis. Mereka menang enam kali di sini, tetapi ini terjadi ketika MotoGP masih menerapkan kelas 500cc, tepatnya pada tahun 1988, 1989, 1991, 1994, 1995 dan 1999.***