Berbeda dari Muhammadiyah, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan kapan tepatnya awal Ramadan 2026 dimulai.
Penentuannya akan dilakukan melalui sidang isbat, yaitu forum resmi yang menggabungkan hasil hisab (perhitungan) dan rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit).
Sidang ini biasanya melibatkan berbagai lembaga, seperti BMKG, LAPAN, Ormas Islam, dan lembaga astronomi nasional, untuk memastikan ketepatan waktu awal puasa.
Karena itu, umat Islam di Indonesia diminta bersabar menunggu pengumuman resmi pemerintah menjelang pertengahan Februari 2026.
Baca Juga: Head to Head Indonesia vs Irak: Statistik, Prediksi, dan Peluang Garuda Lolos ke Piala Dunia 2026
Menyambut Ramadan dengan Persiapan Spiritual dan Fisik
Selain menunggu kepastian tanggal, yang tak kalah penting adalah menyiapkan diri menyambut Ramadan.
Bulan suci ini menjadi momen memperbanyak ibadah, memperbaiki hubungan, dan menebar kebaikan. Bagi banyak keluarga, Ramadan juga berarti waktu berkumpul, sahur bersama, dan berbagi rezeki dengan sesama.
Jadi, tak ada salahnya mulai dari sekarang menyiapkan fisik, hati, dan niat agar ibadah puasa tahun depan berjalan lancar.
Apapun versi yang diikuti Muhammadiyah atau pemerintah keduanya menuju pada satu tujuan yang sama, menyambut datangnya bulan penuh berkah.
Mari kita hitung mundur bersama dan sambut Ramadan 2026 dengan semangat baru dan hati yang bersih.***