mutiara

Semangat Hari Santri 2025: Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia

Selasa, 21 Oktober 2025 | 19:58 WIB
Logo Santri 2025, Santri masa kini penjaga moral dan pelita ilmu untuk Indonesia berperadaban. Foto: Istimewa.

SEWAKTU.com - Setiap tanggal 22 Oktober, gema selawat dan semangat perjuangan menggema dari pesantren hingga ruang-ruang publik.

Hari itu bukan sekadar seremoni, melainkan momen refleksi nasional, saat bangsa Indonesia mengenang peran besar para santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan.

Hari Santri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, dengan tanggal 22 Oktober dipilih untuk mengenang Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari di Surabaya pada 22 Oktober 1945.

Seruan itu menjadi pemantik semangat rakyat Indonesia untuk bangkit mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.

Baca Juga: Cair Akhir Oktober! Begini Cara Dapat Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 dari Kemnaker

Gerakan para santri kala itu bukan sekadar perlawanan fisik. Ia adalah panggilan iman, jihad fi sabilillah, untuk membela tanah air. Semangat itu kemudian hidup terus hingga kini, menjelma dalam bentuk “jihad ilmu”, “jihad moral”, dan “jihad kemanusiaan.”

Hari Santri 2025: Santri Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia

Tahun 2025, Kementerian Agama RI mengangkat tema: “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”

Tema ini mengandung pesan mendalam: santri masa kini bukan hanya penjaga moral bangsa, tapi juga agen perubahan global. Santri di era modern harus mampu beradaptasi dengan dinamika sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi tanpa kehilangan jati diri.

Santri tidak lagi hanya identik dengan kitab kuning dan surau, tetapi juga dengan inovasi, literasi digital, kewirausahaan sosial, hingga teknologi hijau. Mereka adalah jembatan antara nilai spiritual dan kemajuan peradaban.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah 2025 Cair Oktober, Cek Namamu Sekarang Juga!

Nilai Filosofis Hari Santri: Iman, Ilmu, dan Peradaban

Peringatan Hari Santri bukan hanya bentuk penghormatan terhadap masa lalu. Ia adalah ajakan untuk meneruskan perjuangan dengan cara yang relevan di zaman ini.

Jika dulu santri berjuang dengan bambu runcing, kini perjuangan mereka ada di ruang kelas, laboratorium, media digital, hingga forum-forum internasional.

Halaman:

Tags

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB