mutiara

Warisan Gagasan KH Thoriq Darwis: Dari Serambi Pesantren ke Hati Bangsa Indonesia

Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:47 WIB
Ilustrasi Para santri memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober — warisan gagasan KH Thoriq Darwis yang lahir dari pesantren untuk Indonesia. Foto: AI.

SEWAKTU.com - Ada satu hal yang tidak berubah di pesantren, bahkan setelah puluhan tahun yaitu ketulusan.

Dari ruang sederhana, doa dan gagasan besar sering lahir termasuk gagasan yang kini diperingati seluruh negeri sebagai Hari Santri Nasional.

Dialah KH Thoriq Darwis, pengasuh Pondok Pesantren Babussalam di Malang, sosok yang pertama kali mengusulkan agar Indonesia memiliki hari khusus untuk menghormati santri dan ulama.

Pada 2014, di tengah kunjungan Presiden Joko Widodo ke pesantren Babussalam, KH Thoriq menyampaikan usulan yang terdengar sederhana: "Pak, santri juga punya andil besar dalam kemerdekaan. Sudah saatnya mereka punya hari untuk dikenang."

Baca Juga: Semangat Hari Santri 2025: Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia

Kalimat yang singkat itu ternyata mengetuk hati sang Presiden. Tak lama berselang, 27 Juni 2014, Jokowi menandatangani komitmen dukungan terhadap gagasan KH Thoriq yang kelak menjadi tonggak lahirnya Hari Santri Nasional.

Dari Pesantren ke Istana: Lahirnya Keppres No. 22 Tahun 2015

Perjalanan ide itu tidak berhenti di serambi pesantren. Setelah melalui berbagai pembahasan dengan ormas Islam dan tokoh masyarakat, akhirnya pada 15 Oktober 2015, Presiden Jokowi menandatangani Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Tanggal tersebut dipilih untuk mengenang peristiwa besar dalam sejarah Indonesia, Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.

Dalam catatan Majalah Risalah NU edisi 118, disebutkan bahwa pada 21–22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari bersama para ulama dari berbagai daerah berkumpul di Surabaya.

Mereka mengeluarkan fatwa yang menggema hingga pelosok negeri: melawan penjajah adalah kewajiban setiap Muslim.

Baca Juga: Sejarah Hari Santri Nasional: Jejak KH Thoriq Darwis Hingga Perjalanan Panjang Penetapan Hari Santri

Resolusi ini menyalakan semangat rakyat, terutama di Surabaya, untuk mempertahankan kemerdekaan.

Bahkan, KH Hasyim menegaskan bahwa siapa pun yang berada dalam radius 94 kilometer dari musuh wajib ikut berjuang.

Halaman:

Tags

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB