SEWAKTU.com, TANDA-tanda kecintaan kita umat Islam kepada Allah SWT adalah dengan meneladani Rasulullah, Muhammad SAW.
Sebagai umat muslim bentuk kecintaan kita kepada Allah SWT adalah mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hanya saja, dalam prakteknya, manusia sering sulit beramal baik, sementara gampang berbuat maksiat
Seperti yang diungkapkan Ustaz Felix Siauw tentang mengemis ampunan, yang diunggah di laman media sosial miliknya, @felixsiauw, belum lama ini.
“Hal yang sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan bagi kita adalah bahwa beramal salih itu sulit dan belum tentu diterima dan betapa mudah amal maksiat itu dipermudah belum tentu diampuni,” jelasnya.
“Karena itulah ketika Allah mencintai hamba-Nya, maka Dia akan memberi ampunan kepadanya, sebab kita sangat perlu ampunan Allah sebagai bentuk kasih sayang-Nya di hari perjumpaan kelak,” sambungnya.
Allah berfirman di dalam QS Ali-Imran ayat 31, "Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang".
Di sinilah, kata Ustaz Felix tantangan bagi umat muslim agar meneladani Rasulullah SAW untuk lebih gampang beramal salih.
"Di situlah letak tantangan terbesarnya, bagaima cara terbaik untuk meneladani Rasulullah Nabi Muhammad, hingga kita sepenuh hati mencintai Rasulullah, hingga Allah pun mencintai kita," jelasnya.
Kecintaan dan keimanan seorang hamba kepada Rabbnya adalah wajib, ini sesuai dengan Sabda Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam:
”Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW: “Maka demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya dan anaknya”. (HR. Bukhari, Kitab : Iman, Bab : Mencintai Rasulullah bagian dari iman, No. Hadist : 13)
Jalan mendapatkan kecintaan dan ampunan Allah bagi para hamba-Nya adalah dengan mengikuti Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan beriman dengan apa yang beliau bawa, mengikuti syariatnya dan mentaatinya baik terhada seseutau yang dicintai atau sesuatu yang tidak disenangi.
Ini sebagaimana yang disebutkan pada ayat “Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi”.
Yang menjadi permasalahan bukan kecintaan hamba kepada Allah, akan tetapi kecintaan Allah kepada hamba.
Oleh karena itu tidaklah akan diperoleh kecintaan Allah dan keridhaanNya serta pahalaNya kecuali dengan membenarkan apa yang dibawa oleh Muhammad SAW berupa Alquran dan as sunnah. ***