SEWAKTU.com -- Allah SWT menciptakan manusia dengan sempurna dengan fitrahnya sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Setiap orang tidak dapat lepas dari berkehidupan sosial yakni membutuhkan peran dan bantuan dari orang lain, kehadiran orang lainjuga dalam kehidupan kita merupakan suatu keniscayaan, agar supaya kehidupan yang kita jalani dapat berjalan dengan semestinya.
Dan Allah SWT juga memerintahkan kita supaya kita hidup untuk bersosialisasi dengan orang lain, sebagaimana dikatakan di dalam Al Quran setidaknya kita diperintahkan untuk saling mengenal satu sama lain sesame manusia, sekalipun berbeda bangsa ataupun suku seperti di katakan dalam QS. Al Hujurat ayat 13. Dengan adanya hubungan saling mengenal akan ada muncul kepedulian untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Sehingga dapat bersama-sama meraih ridha Allah SWT. Hubungan perkenalan yang telah dijalani dalam waktu yang lama danering adanya komunikasi serta kerja sam dalam hal-hal tertentu memunculkan suatu hubungan yang dikenal dengan istilah persahabatan.
Persahabatan ini bisa digambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung satu dengan lainnya. Dan pershabatan ini merupakan bagian pokok dalam hubungan sosial.
Diibaratkan orang yang tidak memiliki sahabat seperti hal nya seorang prajurit yang maju ke medan perang tanpa memiliki kawan yang menyertainya, yang artinya ia pasti akan kalah atau paling tidak dia akan kewalahan dalam menghadapu peperangan.
Dalam kehidupan ini pun sama demikian, seseorang yang tidak memiliki shabat sudah tentu ia akan berpotensi gagal dalam menjalani kehidupan.
Baca Juga: Xavi Dikabarkan Bakal Depak Tiga Pemain Barcelona
Namun tidak semua orang berhak atau layaj dijadikan sebuah teman atau sahabat, maka dari sebab itu kita harus memilih siapa saja yang memang benar-benar patut untuk dijadikan sahabat.
Orang yang hendak nantinya dijadikan seorang sahabat harus memiliki sifat-sifat yang dapat menyampaikan kita kepada tujuan persahabatan yakni saling menolong dalam kebaikan dan ketaatan kita kepada Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW telah mewanti-wanti hal ini dan beliau pun bersabda: “Seseorang itu bersama pada agama sahabat dekatnya, maka hendaklah kalian memperhatikan siapa yang akan mejadi temannya.”
Ibnu Qudamah dalam Minhajul Abidin menjelaskan bahwa secara umum agar hubungan persahabatan dapat berjanan dengan baik maka orang yang hendak dijadikan sahabat harus memiliki sifat yang baik yaitu pandai, merupakan modal pokok untuk menjalin suatu persahabatan.