Baca Juga: Artis Nirina Zubir Dikaporkan ke Polisi karena Sekap Bekas ART
"Rasulullah punya strategi dagang, beliau mengambil uang-uang titipan orang di Mekah, lalu ditransaksikan beli produk Mekah," ujar Ustadz Khalid Basalamah.
"Uang itu semua dijadikan barang dari Mekah dibeli semua barang-barang Mekah, dibawa ke negeri Syam. Barang-barang ini dijual di negeri Syam," jelas ustadz Khalid Basalamah.
Pola pikir Rasulullah adalah ketika barang yang ada di Mekah itu dijual ke negeri Syam, maka orang-orang di Syam akan mendapatkan barang yang tidak ada di negerinya.
Sehingga dengan itu, banyak sekali masyarakat negeri Syam yang mendatangi beliau untuk membeli barang dangannya.
Lalu ketika barang yang di jual di negeri Syam telah habis, maka keuntungannya akan dibelikan barang yang ada di Syam, lalu diperjual belikan di Mekah. Itu kemudian terus diulangi Rasulullah dari beberapa negeri untuk berdagang. Maka demikian hal yang terus diulangi Rasulullah akan memberikan keuntungan yang berkali lipat.
"Karena ini Nabi menjadi salah satu ora g terkaya di Mekah," terang ustadz Khalid Basalamah.
Strategi seperti itu bisa dipraktikkan oleh kaum muslimin, terutama yang memang terjun ke dunia perdagangan. Pada intinya ialah, Rasulullah akan menjajakkan barang dagangan yang tidak ditemukan di daerah tersebut, yang beliau bawa dari daerah lain. Maka dengan begitu, orang-orang akan tertarik dengan dagangannya.
Dan yang paling penting adalah, kejujuran Rasulullah dalam melakukan perdagangan, sehingga mendapatkan kepercayaan dari banyak orang.
"Karena dalam dunia bisnis, kunci kesuksesan adalag kejujuran dan dapat di percaya oleh orang lain." tutup Ustadz Khalid Basalamah.***