SEWAKTU.com - Dalam konteks menolak segala bentuk perbuatan buruk dengan perbuatan baik, jika ada orang yang menyakiti maka akan dibalasnya dengan kebaikan.
Dengan sabar dan menanggung perbuatan orang tersebut dengan lapang dada dan memberikan maaf kepadanya.
Kata “yadra’una”, yang berarti menolak, dalam hal ini adalah menyingkirkan dampak yang terjadi, atau akan terjadi dari sebuah keburukan dengan cara yang baik.
Baca Juga: Dr. Zaidul Akbar Memperkenalkan Cara Pengobatan ala Nabi Muhammad SAW
Dan salah satu cara terbaik untuk menampik keburukan serta perselisihan adalah dengan berbuat baik pada lawan sebagaimana firman Allah Ta’ala.
“Tolaklah kejahatan dengan cara yang lebih baik, walaupun yang terjadi diantara kamu dan dia suatu permusuhan, seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia."
"Sifat-sifat yang demkian itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS Fushshilat [14]: 34-35)
Baca Juga: Kenali 10 Jenis Kurma yang Cocok Untuk Hidangan Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan
Pada sisi lain, memberantas keburukan harus pula dengan cara yang baik.
Jangan sampai upaya memberantas keburukan akan menimbulkan dampak lebih buruk daripada keburukan yang ingin disingkirkan.
Perlu ditekankan, pemaafan dengan cara yang baik dalam menghadapi keburukan tentu saja bukan dengan mengorbankan kebakan itu sendiri.
Atau mengorbankan prinsip-prinsip ajaran agama, yang akhirnya malah akan memberi peluang bagi tersebarnya keburukan itu secara luas.
Baca Juga: Kenali 5 Ciri-ciri Buku Bajakan yang Wajib Kalian Semua Ketahui, Jangan Sampai Salah!