SEWAKTU.com - Orang-orang terdahulu mempunyai ketertarikan dan perhatian yang luar biasa besarnya untuk bulan Ramadhan.
Bahkan jauh sebelum Ramadhan, sudah dipersiapkan. Bahkan disebutkan para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in,.
Bahwa selama enam bulan pertama sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa pada Allah agar bisa bertemu dengan Ramadhan.
Baca Juga: Tahu Tidak Jika 10 Kosakata Gaul Ini Berhasil Masuk KBBI?
Mereka yang sudah jela dijamin masuk syurga saja masih dengan hebatnya berlomba dalam kebaikan.
Masa kita sebagai manusia zaman ini yang tidak dijamin masuk syurga tidak mau mengikuti kebiasaan para sahabat terdahulu.
Khususnya kegiatan membaca AL-Qur’an. Di bulan ini umat islam gencar membaca, dan menghatamkan Al-Qur’an.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Flexing: Pamer Untuk Personal Branding, Kamu Termasuk Gak Nih?
Hal ini memang diteladani dari Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah RA, berkata “Jibril(saling) belajar Al-Qur’an dengan Nabi SAW setiap tahun sekali (khatam selama bulan Ramadhan).” (HR.Al-Bukhari).
Melihat ini, para generasi setelah Rasulullah SAW turut mengkhatamkan Al-Qur’an selama Ramadhan. Bahkan ada yang khatam 3 hari sekali, seminggu, dan sepuluh mlam sekali.
Ramadhan menjadi bulan mulia karena Al-Qur’an, bahkan disebut bulan Al-Qur’an,karena sesungguhnya pada bulan ini lah Al-Qur’an diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur.
Baca Juga: Awas! Terjebak di Toxic Productivity, Kenali Tanda-Tanda Nya Yuk
Seperti Q.S Al-Baqarah:185 : “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”.