SEWAKTU.com -- Ustadz Derry Sulaiman membagikan kisah yang mana dirinya pernah dimata-matai oleh intel selama dua tahun.
Kisah Ustadz Derry Sulaiman ini diceritakannya ketika berbincang dengan Vasco Ruseimy di YouTube Macan Idealis.
Ustadz Derry Sulaiman menceritakan tentang dirinya yang pernah didatangi Densus 88 Antiteror setelah mengadakan ceramah di Lapas Kerobokan.
Pada saat itu, Ustadz Derry Sulaiman mengisi khotbah Jumat di Lapas Kerobokan. Selang beberapa lama ada kiriman buku jihad ke Lapas Kerobokan yang dihuni para narapidana teroris.
Baca Juga: Ceramah Kontroversial Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Sebut Sungkem ke Orangtua Haram
Oleh sebab itu, petugas Densus 88 langsung mendatangi rumah Ustadz Derry Sulaiman yang berada di Bali.
"Dua truk datang. Densus 88. Datang baik-baik," terang Ustadz Derry Sulaiman.
Ustadz Derry Sulaiman mengatakan kepada Tim Densus 88 bahwa dirinya bukanlah jamaah yang dicari-cari orang. Ustadz Derry Sulaiman, dirinya adalah jamaah yang mencari-cari orang. Suasana saat itu berlangsung santai.
Ustadz Derry Sulaiman justru malah menjamu para personel Densus 88 dengan menyuguhkan kopi dan mereka berbincang. Ketika aparat Densus 88 hendak pamit, Ustadz Derry Sulaiman meminta nomor telepon semua petugas Densus 88 yang ada di rumahnya.
"Kita mati-matian nyari orang, dia (Densus 88) datang. Akhirnya dia bilang salah orang. Nyesal. Akhirnya tiap pagi saya WhatsApp subuh bang, subuh bang," terang Ustaz Derry Sulaiman.
Ustadz Derry Sulaiman lantas menceritakan mengenai dirinya yang diintai intel selama dua tahun. Intel itu datang menyamar dengan berpura-pura melamar pekerjaan di galeri milik Derry.
Baca Juga: Satgas Pelajar Kota Bogor Tegaskan Larang Siswa Ikut Unjuk Rasa di Jakarta
Diterimalah intel itu bekerja sebagai cleaning service di galeri Derry Sulaiman di Bali. Selama menjadi karyawan Derry, intel itu diajak salat berjamaah di masjid.