Baca Juga: Ucapan Balasan Selamat Hari Raya Idul Adha 2022 Menurut Sahabat Rasulullah SAW
Kaum muslimin yang berbahagia
Kita tergolong orang yang bertakwa kepada Allah saat kita menyembelih hewan qurban manakala terpenuhi tiga hal berikut ini:
Pertama, kita tidak menyembelih hewan dalam rangka mendekatkan diri kecuali hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kita tidak pernah menyembelih hewan dalam rangka mendekatkan diri, menyenangkan atau mencari ridho jin ini atau jin itu.
Menyembelih hewan untuk menyenangkan jin tertentu adalah perbuatan yang menyebabkan pelakunya jauh dari kasih sayang Allah.
لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ
Sabda Nabi, “Allah itu melaknat [menjauhkan dari kasih sayang-Nya] terhadap siapa saja yang menyembelih untuk selain Allah” [HR Muslim no 5240 dari Ali bin Abi Thalib].
Bahkan orang yang menyembelih hewan dalam rangka mendekatkan diri kepada selain Allah adalah orang yang telah menduakan Allah dalam masalah ibadah yang merupakan hak Allah satu satunya.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidup dan matiku itu hanya untuk Allah” [QS al An’am:162].
Baca Juga: Bocoran Cinta Setelah Cinta 9 Juli 2022: Pelet Ayu Salah Sasaran Bikin Arya dan Starla Semakin Dekat
Inilah yang disebut kemusyrikan alias menduakan Allah dalam ibadah. Inilah dosa yang tidak mungkin Allah ampuni bagi siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat darinya.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang levelnya di bawah dosa kemusyrikan, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS an Nisa:48).
Ma’asyiral Muslimin-rahimakumullah-