2. Makam Sultan Malikus Saleh
Sultan Malikus Saleh merupakan raja yang muala. Batu nisan Malikus Saleh menjadi bukti bahwa di abad ke 13 di kepulauan Melayu berdiri sebuah kerajaan islam, tepatnya di ujung pulau Sumatera.
Waktu dari batu nisan Malikus Saleh menghasilkan angka tahun 1297 Masehi. Sehingga dapat dikatakan bahwa agama islam telah masuk dan berpengaruh di kepualauan Melayu pada tahun tersebut.
Batu nisan Sultan Malikus Saleh berada di kompleks makam Malkus Saleh Desa Beuringin, Kecamatan Samudra, Aceh Utara Nangroe Aceh Darussalam. Seluruh tuisan pada nisan ini menggunakan Bahasa arab dengan kosakata yang khas dalam agama islam.
3. Makam Syekh Jumadil Kubro
Terdapat banyak versi tentang keberadaan lokasi makam Syekh Jumadil Kubro ada yang mengatakan di antara Tambak dan Derah Turboyo, Semarang.
Kontroversi keberadaan makam ini terjadi karena Syekh Jumadil Kubro pernah betapa di Bergota Semarang. Adapula yang mengatakan makam beliau ada di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Turgu di kaki gunung kawatsu.
Namun kebanykan mempercayai jika makam syekh Jumadil Kubro berada di kompleks pemakaman Tralaya, Mojokerto.
Baca Juga: Nabila Ishma Datang ke Makam Eril, Sampaikan Pesan Pilu Ini untuk Aa Eril
4. Makam Syekh Syamsudin Al-Wasil
Kabupaten kediri merupakan kota terbesar ketiga sekaligus tertua yang ada di Jawa Timur. Di wilayah ini terdapat makam yang selalu didatangi penziarah yaitu makam Syekh Syamsudin Al-Wasil atau dikenal dengan sebutan mbah Wasil.
Menariknya makam ini berada di tengah pusat perbelanjaan, tepatnya di pemakaman umum di belakang masjid Auliya, Kelurahan Setonogedong, Kota Kediri.