Suatu hari, ketika orang-orang kerajaan Nabi meninggalkan desanya, Nabi Ibrahim tega menghancurkan semua berhala, dia menghancurkan berhala-berhala itu dengan kapak, lalu meninggalkan berhala dan sengaja menggunakan kapak sebagai kalung untuk berhala.
Setelah Raja Namrud dan pengikutnya kembali ke negerinya, Raja Namrud sangat marah mengetahui kejadian tersebut, raja langsung menuduh Nabi Ibrahim sebagai pelakunya karena raja tahu bahwa Beliau tidak suka terhadap berhala-berhala itu, raja meminta agar Nabi Ibrahim dibawa ke hadapannya untuk di hukum.
Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim AS yang Menjadi Kekasih Allah SWT Karena Lakukan Tiga Hal Ini
Nabi Ibrahim tidak mengaku bahwa ia lah yang menghancurkan berhala-berhala itu, dengan kecerdasan nabi, Ia berkata bahwa berhala besar yang berkalung kapak itulah yang menghancurkan berhala-berhala lainnya itu.
Raja Namrud tertawa dan mengatakan bahwa tidak mungkin berhala batu bisa melakukan hal seperti itu. Dari situlah nabi lalu mengatakan bahwa berhala yang tidak bisa melakukan apa-apa, kenapa harus disembah?
Mendengar perkataan Nabi Ibrahim tersebut para pengikut Raja Namrud tersadar bahwa berhala yang mereka sembah selama ini bukanlah tuhan. Raja Namrud semakin marah terhadap Beliau, raja memerintahkan pasukannya untuk membakar Beliau hidup-hidup.
Nabi kemudian diikat di tengah tumpukan kayu lalu raja memerintahkan untuk menghidupkan api untuk membakar Nabi Ibrahim. Atas kuasa dan izin Allah Nabi Ibrahim diselamatkan dari kobaran api yang panas tersebut.
Melalui surat An Anbiya ayat 69 Allah berfirman ...aka mereka menyalakan api yang besar dan melemparkan Ibrahim ke dalamnya, lalu Kami berfirman, "Wahai api, jadilah engkau dingin dan penyelamat bagi Ibrahim," Maka selamatlah Ibrahim dan sama sekali tidak mendapatkan bahaya apapun.
Betapa terkejutnya Raja Namrud dan pengikutnya ketika api yang besar itu padam Nabi Ibrahim keluar tanpa luka sedikitpun.***