Mengenal Rudal Balistik, Senjata Andalan Iran yang Bisa Ratakan Negara Israel, Cuma Dimiliki Rusia dan Korut

SEWAKTU.com -- Iran menyerang Israel pada Sabtu, 13 April 2024, menyoroti kemampuan militernya yang mencolok.

Dalam semalam, Iran mampu meluncurkan lebih dari 300 rudal balistik, jelajah, dan drone. Namun, pertanyaannya adalah, apa sebenarnya rudal balistik, dan seberapa kuat rudal yang diluncurkan Iran ke Israel?

Menurut berita, rudel balistik adalah sistem senjata strategis berpemandu roket yang meluncur mengikuti lintasan balistik.

Lintasan ini terbentuk dari kekuatan roket melempar rudal, membawanya ke ketinggian sangat tinggi, bahkan mengorbit, sebelum menghujam ke sasaran dari atas.

Baca Juga: Punya Fasilitas Nuklir Canggih, Iran Bikin Israel Panas Dingin, Sampai Minta Bantuan Amerika

Berbeda dengan rudal hipersonik yang terbang dengan ketinggian rendah tetapi memiliki kecepatan tinggi, rudal balistik membawa muatan dari lokasi peluncurannya ke target yang ditentukan.

Rudal balistik saat ini dikembangkan oleh beberapa negara, termasuk Iran, Rusia, dan Korea Utara.

Mereka dapat membawa berbagai muatan, mulai dari bahan peledak konvensional hingga nuklir. Berdasarkan jenis pangkalannya, rudal balistik dibagi menjadi rudal yang diluncurkan dari darat dan rudal yang diluncurkan dari laut atau kapal selam.

Jarak jangkauan sebuah rudal balistik ditentukan oleh kekuatan mesin roket dan berat muatan.

Baca Juga: ISRAEL BALAS DENDAM, Serang Iran dengan Rudal Hingga Ledakan Dahsyat di Dekat Pangkalan Militer!

Rudal balistik diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan jarak tempuhnya: rudal balistik jarak pendek, jarak menengah, jarak menengah yang diperpanjang, dan rudal balistik antar benua.

Selain itu, rudal juga dapat dibagi berdasarkan bahan bakarnya, yaitu propelan cair atau padat.

Penting untuk dicatat bahwa rudal balistik merupakan salah satu komponen penting dalam strategi militer modern.

Kemampuan mereka untuk membawa muatan yang beragam dan menjangkau target dari jarak jauh membuat mereka menjadi ancaman serius, terutama dalam konflik antarnegara.