Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Tinjau Simulasi Program Makan Bergizi Gratis di Sulsel

SEWAKTU.com -- Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka bersama Pejabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh melakukan peninjauan langsung terhadap simulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 103 Inpres Hasanuddin, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, pada Rabu, 13 November 2024.

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 800 paket makanan bergizi disiapkan untuk para siswa, dan seluruh murid di SDN 103 Inpres Hasanuddin menerima makan siang gratis yang disajikan dalam kotak makan.

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang baik dan mendukung kualitas pendidikan.

Baca Juga: Totalitas! PPID Kota Bandung Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 10 Kali Beruntun

Gibran sebelumnya telah melakukan peninjauan serupa di Jakarta dalam rangka uji coba program ini. Program utama pemerintah, Makan Bergizi Gratis, bertujuan untuk memberikan makanan bergizi dua kali sehari, yaitu pada pagi dan siang hari. Program ini direncanakan akan dimulai pada 2 Februari 2025 dan dibiayai dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun.

Niken Gandini, dari Tim Kelompok Kerja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, menjelaskan bahwa pada tahap awal, selama tiga bulan pertama, akan diberikan sebanyak 3 juta porsi makanan bergizi gratis kepada siswa di seluruh Indonesia.

Selain meninjau program makan bergizi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Toraja. Setelah meninggalkan SDN 103 Inpres Hasanuddin, ia berangkat ke Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin untuk melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat.

Baca Juga: Totalitas! PPID Kota Bandung Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 10 Kali Beruntun

Gibran tiba di Bandara Buntu Kunik, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, untuk melanjutkan agenda pemerintahannya di wilayah tersebut.

Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan pendidikan anak-anak Indonesia, dengan harapan mampu mengurangi masalah gizi buruk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

(fajar setiawan)