SEWAKTU.com -- Dalam perkembangan terbaru di kawasan Timur Tengah, kapal induk nuklir Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln, dilaporkan menarik diri dari wilayah tersebut setelah menghadapi serangan drone dan rudal yang dilancarkan oleh pasukan Yaman.
Penarikan ini menandai absennya kapal induk Amerika di Timur Tengah untuk kedua kalinya dalam lebih dari satu tahun.
Menurut laporan yang dikutip dari Al-Mayadeen pada Rabu (20/11), USS Abraham Lincoln kini dalam perjalanan menuju Indo-Pasifik untuk bergabung dengan Armada Ketujuh Amerika Serikat.
Baca Juga: Serangan Ukraina ke Wilayah Rusia dengan Rudal Atakams: Eskalasi Baru dalam Konflik 1000 Hari
Sebagai gantinya, Pentagon mengerahkan kapal serbu induk USS Harry S. Truman menuju Laut Mediterania.
Kapal ini diperkirakan akan mengambil bagian dalam operasi Prosperity Guardian, sebuah misi yang bertujuan untuk menghadapi ancaman dari pasukan Yaman.
Penarikan USS Abraham Lincoln merupakan kelanjutan dari kebijakan serupa sebelumnya, setelah absennya kapal induk USS Theodore Roosevelt dari Timur Tengah pada Juni 2024.
Baca Juga: PO BS Gufili Rilis Bus Baru dengan Sasis Langka Inobus D340 Max
Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Angkatan Laut Amerika Serikat dalam mempertahankan kehadirannya di wilayah yang semakin tidak stabil.
Pejabat Amerika Serikat mengakui bahwa Angkatan Bersenjata Yaman kini memiliki kemampuan militer yang lebih canggih dan modern.
Dengan kemampuan ini, pasukan Yaman dianggap sebagai penghambat signifikan bagi operasi angkatan laut Amerika di kawasan Asia Barat.
Serangan baru-baru ini menunjukkan bahwa Yaman mampu menargetkan aset strategis milik Amerika, memaksa perubahan taktik dan reposisi armada.
Baca Juga: DPRD Kota Bogor Sosialisasikan Raperda P4GN, Tampung Aspirasi Warga
Kehadiran kapal induk Amerika di Timur Tengah selama ini dianggap sebagai simbol kekuatan dan pengaruh militer Washington.
Namun, serangan-serangan dari Yaman telah menunjukkan bahwa tantangan lokal dapat memberikan dampak besar pada strategi global Amerika Serikat.
Dengan USS Abraham Lincoln yang beralih ke Indo-Pasifik, fokus Amerika kini tampaknya bergeser untuk menghadapi ancaman di kawasan lain, sementara Timur Tengah kembali menjadi titik panas geopolitik tanpa kehadiran langsung kapal induk nuklir Amerika.
(Muhammad Fikri Hudzaifi)
Artikel Terkait
AXIS Nation Cup 2024: Kolaborasi Musik dan Futsal Sukses Meriahkan Grand Final di Indonesia Arena
DPRD Kota Bogor Lakukan Sidak ke Kantor OPD, Soroti Pelayanan dan Efisiensi
DPRD Kota Bogor Sosialisasikan Raperda P4GN, Tampung Aspirasi Warga
PO BS Gufili Rilis Bus Baru dengan Sasis Langka Inobus D340 Max
Serangan Ukraina ke Wilayah Rusia dengan Rudal Atakams: Eskalasi Baru dalam Konflik 1000 Hari