SEWAKTU.com - Pemerintah Australia tengah mempersiapkan aturan tegas yang akan melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun untuk memiliki akun di platform YouTube. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan pelarangan akses media sosial bagi anak-anak yang dirancang demi meningkatkan perlindungan terhadap generasi muda dari paparan konten berbahaya di dunia maya.
Rincian kebijakan tersebut dijadwalkan akan diajukan secara resmi ke hadapan parlemen pada hari Rabu. Dalam aturan itu, beberapa aplikasi dan platform akan tetap diizinkan untuk digunakan anak-anak, seperti layanan perpesanan, aplikasi pendidikan, kesehatan, hingga gim. Namun, YouTube dipastikan masuk dalam daftar media sosial yang dilarang diakses oleh anak-anak di bawah umur, menyusul kekhawatiran tentang dampak negatif kontennya terhadap anak-anak.
Langkah tersebut memicu respons keras dari Google sebagai perusahaan induk YouTube. Mereka mengindikasikan akan mengambil langkah hukum apabila keputusan pelarangan tetap dilanjutkan. Namun, Menteri Komunikasi Australia, Anika Wells, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mundur meski dihadapkan pada ancaman hukum dari perusahaan teknologi besar.
Baca Juga: Sempat Diretas, Akun YouTube Milik Denny Sumargo Akhirnya Kembali
Dalam pernyataannya, Anika mengibaratkan situasi ini sebagai upaya untuk mengawasi “hiu di tengah lautan”, menunjukkan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan platform daring membahayakan keselamatan anak-anak hanya karena tekanan dari korporasi global.
Meski YouTube utama akan dilarang, pemerintah mempertimbangkan untuk tetap memperbolehkan YouTube Kids, karena platform tersebut tidak memungkinkan komunikasi antar pengguna, sehingga dianggap lebih aman untuk digunakan anak-anak.
Perdana Menteri Anthony Albanese menambahkan bahwa pemerintah tetap berkomitmen melindungi kepentingan keluarga dan anak-anak. Ia menilai bahwa media sosial punya tanggung jawab moral dan sosial, mengingat banyaknya anak-anak yang menjadi korban dari konten negatif yang beredar luas di internet.
Baca Juga: Tarif Arif Setiawan MCO yang Viral di YouTube, Massage Cidera Olahraga Sekali Diurut Langsung Sembuh
Salah satu dasar dari kebijakan ini muncul setelah adanya sorotan dari Komisioner lembaga eSafety, Dr. Inman Grant, yang mempertanyakan keputusan awal pemerintah yang tidak memasukkan YouTube ke dalam daftar larangan. Ia menyampaikan keprihatinan melalui surat resmi kepada Menteri Komunikasi dan mengutip hasil riset yang menunjukkan bahwa YouTube adalah platform yang paling sering digunakan anak-anak Australia, sekaligus menjadi tempat terbanyak mereka menghadapi ancaman digital.
Penelitian yang dilakukan lembaga eSafety menemukan bahwa hampir 37 persen anak-anak melaporkan mengalami paparan konten negatif di YouTube. Mulai dari video kekerasan, ujaran kebencian, hingga materi yang berkaitan dengan gangguan makan dan pemikiran untuk mengakhiri hidup. Temuan ini memperkuat posisi pemerintah dalam mengategorikan YouTube sebagai platform yang harus masuk dalam cakupan pelarangan.
Sementara itu, sejumlah platform pesaing YouTube menyambut baik keputusan pemerintah dan sebelumnya sempat menuduh adanya perlakuan khusus terhadap YouTube. Di sisi lain, YouTube bersikukuh bahwa mereka adalah platform streaming video, bukan media sosial, dan menyatakan bahwa layanan mereka banyak digunakan untuk tujuan edukasi, termasuk di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Berapa Penghasilan YouTube Gus Samsudin Sebulan? Adsense Tertinggi Konten Tukar Pasangan
Jika disahkan, undang-undang pelarangan akses media sosial bagi anak-anak ini akan mulai berlaku pada 10 Desember mendatang. Setiap perusahaan media sosial yang tidak mematuhi aturan tersebut akan dikenakan denda hingga hampir AU$50 juta, jika gagal mengambil langkah yang wajar untuk membatasi akses bagi anak di bawah 16 tahun.
Artikel Terkait
Rahasia Tersembunyi, Trik Mengoptimalkan Konten Video Anda untuk YouTube
Cara Nonton Streaming Indonesia vs Jepang Via YouTube AFC di Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia
Mega Bintang Sepak Bola Dunia, Cristiano Ronaldo Membuka Chanel Youtube!
Rekomendasi YouTube Islami Tuk Temani Ngabuburit Bareng Si Kecil
Apa Itu PoliceTube? Platform Mirip YouTube Berisi Konten Video Hasil Kerja Polri, Desain Situs Jadi Sorotan Publik