SEWAKTU.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan tidak ada lagi aktivitas penambangan pasir di lereng Gunung Merapi. Kebijakan ini diambil untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Sultan menyampaikan bahwa masyarakat yang sebelumnya menggantungkan hidup dari tambang pasir kini diarahkan untuk menjadi petani kopi. Upaya ini juga didukung dengan pemberian bibit kopi agar proses peralihan pekerjaan bisa berjalan lancar. Hasilnya, kawasan yang dulunya digali pasir kini telah berubah menjadi lahan perkebunan kopi.
Menurut Sultan, langkah tersebut terbukti membawa hasil positif. Lereng Merapi yang semula rusak akibat tambang kini kembali hijau dengan tanaman kopi yang tumbuh subur. Ia menegaskan bahwa penghasilan warga tetap terjaga meski tanpa harus merusak lingkungan.
Baca Juga: Sri Sultan HB X Temui Pendemo Ojol di Yogyakarta, Tegaskan Komitmen Jadi Jembatan Aspirasi ke Pemerintah Pusat
Tahun ini tercatat sebagai tahun ketiga panen kopi di kawasan tersebut. Sultan menjelaskan, hingga saat ini sudah ada sekitar 150 ribu batang kopi yang ditanam di lereng Merapi. Perubahan profesi masyarakat dari penambang menjadi petani kopi disebutnya sebagai bentuk nyata kesadaran bersama dalam menjaga alam.
Selain fokus pada perkebunan kopi, Sultan juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian sungai. Upaya ini dilakukan dengan menebar benih ikan dan memastikan sungai tidak dijadikan tempat pembuangan sampah. Baginya, sungai yang bersih merupakan wujud nyata dari filosofi Hamemayu Hayuning Bawana yang menekankan pentingnya menyayangi dunia dan menjaga keharmonian alam.
Sultan menegaskan bahwa keselamatan lingkungan hanya bisa terwujud jika manusia mengambil keputusan yang berpihak pada alam. Ia berharap, langkah alih profesi ini menjadi awal kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kelestarian Yogyakarta, sekaligus memperkuat ekonomi warga dengan cara yang ramah lingkungan.
Artikel Terkait
Tak Hanya Wisata Edukasi, Pendhapa Art Space Jadi Wadah Seniman Yogyakarta untuk Berkarya, Pecinta Seni Wajib Kesini!
Cocok untuk Wisata Edukasi, Museum Ullen Sentalu Jadi Saksi Bisu Kekayaan Budaya dan Sejarah Jawa di Yogyakarta
Wisata Sambil Belajar Seni di Museum Affandi, Melihat Dunia Lewat Kacamata Sang Maestro di Yogyakarta
HTM Mulai dari Rp 30 Ribu, Ada Destinasi Wisata Baru dengan Pemandangan Laut Memukau di Yogyakarta yang Wajib Kamu Coba
Dibangun Pada Zaman Wangsa Syailendra, Keraton Ratu Boko Jadi Jejak Kejayaan di Atas Perbukitan Yogyakarta