Esther Ouwehand Dikeluarkan dari Sidang Parlemen Belanda karena Busana Palestina, Balik Lagi dengan Blus Semangka

- Rabu, 24 September 2025 | 07:00 WIB
Esther Ouwehand kembali ke ruang sidang parlemen Belanda dengan mengenakan blus bermotif semangka sebagai simbol solidaritas Palestina. (Foto/X - gagahaberyeni)
Esther Ouwehand kembali ke ruang sidang parlemen Belanda dengan mengenakan blus bermotif semangka sebagai simbol solidaritas Palestina. (Foto/X - gagahaberyeni)

SEWAKTU.com - Seorang anggota parlemen Belanda, Esther Ouwehand, memicu perdebatan di ruang sidang setelah tampil dengan busana bernuansa bendera Palestina dalam rapat anggaran pada Kamis (19/9/2025). Ouwehand, yang juga menjabat sebagai pemimpin Partai untuk Hewan, diminta meninggalkan ruang sidang oleh Ketua DPR, Martin Bosma. Bosma, yang berasal dari partai sayap kanan, menekankan bahwa anggota parlemen seharusnya mengenakan pakaian yang netral. Keputusan itu diambil setelah sejumlah pimpinan partai lain menyampaikan keberatan terhadap penampilan Ouwehand.

Meski demikian, Ouwehand menolak untuk langsung mematuhi perintah tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak melanggar aturan tertulis karena parlemen Belanda sendiri tidak memiliki ketentuan resmi mengenai kode berpakaian. Menurutnya, keputusan Ketua DPR sepenuhnya bersifat subjektif. Setelah menyampaikan keberatan, Ouwehand memilih keluar dari ruang sidang sebagai bentuk protes.

Tak lama berselang, ia kembali hadir dengan mengenakan blus bermotif semangka, sebuah simbol yang sejak lama dipakai sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina. Motif semangka kerap digunakan aktivis internasional karena bendera Palestina sering dilarang ditampilkan di beberapa negara. Dengan busana barunya itu, Ouwehand diizinkan mengikuti jalannya rapat tanpa perdebatan lebih lanjut dan tetap menyampaikan pandangannya terkait agenda sidang.

Baca Juga: Farhan Tegaskan Dukungan untuk Palestina di Panggung Asia Afrika, Bandung Ditetapkan sebagai Pusat Solidaritas Dunia

Insiden ini cepat menyebar di media sosial setelah rekaman videonya beredar luas. Banyak pengguna mengapresiasi sikap Ouwehand yang dianggap berani menentang aturan tidak tertulis dan tetap menunjukkan solidaritas politiknya. Bagi sebagian kalangan, tindakannya mencerminkan sikap tegas seorang politisi yang tidak takut menghadapi risiko demi menyuarakan prinsipnya.

Selain Ouwehand, aksi simbolis juga terlihat dalam rapat anggaran yang sama. Pemimpin Partai Denk, Stefan van Baarle, tampak mengenakan pin bergambar bendera Palestina. Sementara itu, anggota dari partai petani BBB menunjukkan sikap berbeda dengan mengenakan pita kuning sebagai tanda dukungan terhadap sandera Israel. Perbedaan simbol ini memperlihatkan bagaimana konflik internasional turut mewarnai dinamika politik di parlemen Belanda.

Ouwehand sendiri menegaskan bahwa keputusannya menggunakan pakaian bernuansa Palestina bukanlah soal gaya busana, melainkan bentuk protes politik. Ia menilai sikap Pemerintah Belanda yang enggan menyebut serangan Israel di Gaza sebagai genosida tidak bisa dibiarkan begitu saja. Melalui unggahan di akun media sosialnya, ia menulis bahwa selama pemerintah tidak mau bertindak, maka menjadi tugas para anggota parlemen untuk terus menyuarakan solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga: Innalillahi! Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas dalam Serangan Udara Israel, Palestina Masih Terus Dibombardir

Perdebatan mengenai aturan berpakaian di parlemen Belanda pun kembali mencuat. Karena tidak adanya regulasi resmi, keputusan sepenuhnya berada di tangan Ketua DPR, yang kerap menimbulkan polemik. Insiden yang melibatkan Ouwehand menjadi contoh terbaru bagaimana isu internasional dapat memicu ketegangan politik domestik, sekaligus menegaskan peran simbol dalam ruang demokrasi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Candra Cahya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X