SEWAKTU.com -- Gaya kampanye dari calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, yang disampaikan secara langsung di TikTok, kini menjadi perhatian utama.
Tak hanya Anies Baswedan, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD juga mengadakan siaran langsung melalui akun TikTok.
Menanggapi fenomena ini, Adi Prayitno, seorang pengamat politik, menyatakan bahwa kampanye di medsos tidak menjamin kemenangan dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: PLAK! Video Wajah Anies Baswedan Ditampar Pendukungnya Sendiri saat Kampanye Tersebar
Adi menjelaskan bahwa meskipun media sosial efektif untuk kegiatan sosialisasi, pengaruhnya terhadap pemilih untuk memilih seorang pemimpin masih terbilang rendah.
"Medsos hanya efektif ajang sosialisasi, ajang memperkenalkan diri, tapi engagement untuk mengajak pemilih memilih sang calon rata-rata rendah," ujar Adi Prayitno dikutip Sewaktu.com dari kanal YouTube TV One.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan jika masyarakat masih menyukai gaya kampanye bertemu langsung.
Dimana masyarakat bisa berdialog secara langsung dengan calon pemimpin saat masa kampanye.
"Ketika ditanya kepada pemilih model kampanye apa yang paling disuka terkait presiden dan wakil presiden, bertemu langsung dengan masyarakat, pemimpin yang bisa diajak diskusi, bisa diajak dialog, bisa diajak berkeluh kesah terkait keseharian hidup yang dialami oleh rakyat," paparnya.
"Itu yang menjadi preferensi utama kenapa orang memilih calon presiden," sambungnya.
Adi menyatakan bahwa pertemuan langsung dan kampanye berupa bantuan sosial tetap menjadi faktor kunci yang dinantikan oleh masyarakat, dan kedua hal ini dianggap Adi sebagai penentu pilihan masyarakat.
Baca Juga: Cak Imin Sempat Kebingungan Ditanya Soal Ini Oleh Gibran, Anies: 'Bisa dijawab dengan Google'
Tetapi, pandangan Adi Prayitno berbeda dengan analis Drone Emprit. Menurut analis Drone Emprit, kampanye langsung di TikTok merupakan langkah efektif untuk menarik perhatian dan mendapatkan dukungan dari generasi Z.