SEWAKTU.com - Seiring dengan serangan Iran baru-baru ini di Erbil, Irak, Turki meluncurkan serangan udara yang menargetkan 23 lokasi di dekat perbatasan selatan mereka, mencakup utara Irak dan utara Suriah pada hari Senin (15/1).
Serangan ini bertujuan untuk menetralisir kelompok Kurdi yang oleh Turki dianggap sebagai teroris.
Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan bahwa serangan udara tersebut ditujukan ke beberapa lokasi di wilayah Metina, Hakurk, Gara, Qandil, dan Asos di Irak utara dan Suriah utara. Operasi militer dimulai pukul 22.00 waktu setempat.
Dalam pernyataan, Kementerian Pertahanan Turki mengklaim telah menghantam berbagai fasilitas, termasuk gua, tempat penyimpanan, depot amunisi, dan gudang-gudang.
Serangan dilakukan untuk "menghilangkan serangan teroris terhadap Turki dan pasukan keamanannya dari Irak utara dengan menetralisir anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan elemen teroris lainnya untuk memastikan keamanan perbatasan sejalan dengan hak bela diri Turki yang sah berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB," seperti dilaporkan oleh Anadolu Agency.
Baca Juga: Program Studi yang di Tawarkan Universitas Negeri Jakarta 2024, Banyak Calon Mahasiswa Baru Cari Ini
Penggunaan istilah "menetralisir" oleh otoritas Turki menyiratkan bahwa para teroris yang bersangkutan telah menyerah, tewas, atau ditangkap.
Serangan Turki di Irak dan Suriah ini menyusul pembunuhan sembilan tentara Ankara pada Jumat (12/1) dalam bentrokan dengan PKK di Irak utara.
PKK sering bersembunyi di Irak utara untuk merencanakan serangan ke Turki dan juga memiliki cabang di Suriah yang dikenal sebagai Satuan Perlindungan Rakyat (YPG).
Serangan terbaru ini mencerminkan operasi militer sebelumnya Turki di wilayah tersebut, termasuk Operasi Claw-Lock pada April 2022, yang menargetkan tempat persembunyian PKK di Metina, Zap, dan Avasin-Basyan di Irak utara dekat perbatasan Turki.
Pada tahun 2020, Turki juga meluncurkan Operasi Claw-Tiger dan Claw-Eagle untuk membasmi teroris yang bersembunyi di Irak utara dan merencanakan serangan lintas batas ke Turki.
Pada hari Senin (14/1), Pasukan Garda Revolusi Iran tiba-tiba menyerang beberapa titik di wilayah Kurdi Irak, dengan klaim menargetkan markas agen intelijen Israel, Mossad, di Erbil, Irak.***