SEWAKTU.com -- Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden selalu menjadi momen penting dalam dinamika politik sebuah negara.
Pilpres 2024 di Indonesia tidak hanya menyuguhkan persaingan antara kandidat, tetapi juga membawa cerita-cerita unik dari masyarakat yang terlibat dalam proses tersebut.
Salah satu cerita yang menarik perhatian adalah yang dialami oleh Ozy, seorang warga Rangkas Bitung, Provinsi Banten.
Ozy harus merasakan pahitnya konflik keluarga akibat perbedaan pilihan politik dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Sejarah Singkat Keruntuhan Pemerintahan Soeharto dan Orde Baru 1998
Ia diusir dari rumah oleh ibu mertuanya karena memilih mendukung Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar, sementara keluarga mertuanya adalah pendukung fanatik Prabowo Gibran.
Meskipun diusir, Ozy tetap teguh pada pilihannya dan memberikan beberapa alasan yang mendukung Anis dan Muhaimin.
Menurut Ozy, Anis dan Muhaimin dengan slogan "Perubahan" mereka dapat meningkatkan kesejahteraan para sopir mobil barang. Ozy juga mengapresiasi kinerja Anis Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dinilainya cukup baik.
Kisah Ozy mencapai puncaknya ketika hasil quick count pada hari pemilu menunjukkan kekalahan Anis Baswedan.
Ia kemudian diusir secara emosional oleh ibu mertuanya yang mengenakan kaos bergambar Prabowo Gibran.
Dalam sebuah video yang viral, terlihat ibu mertua Ozi membanting sebuah kardus di dekatnya sambil mengomel dalam bahasa Sunda Banten.
Kisah-kisah ini menunjukkan kompleksitas realitas sosial yang melingkupi proses demokrasi, di mana perbedaan pilihan politik dapat memicu konflik bahkan di tingkat personal dan keluarga.
Ini menjadi pengingat bahwa Pilpres bukan hanya sekadar pemilihan pemimpin, tetapi juga cerminan dari dinamika sosial dan politik yang ada dalam masyarakat.