SEWAKTU.com -- Dalam lintasan sejarah politik Indonesia, nama Soeharto menjadi ikon dari masa Orde Baru yang berlangsung lebih dari tiga dekade.
Namun, bahkan setelah lebih dari 20 tahun berlalu sejak turunnya dari jabatan presiden, warisan dan gaya kepemimpinan Soeharto tampaknya masih menginspirasi banyak pihak, termasuk Prabowo Subianto, yang diklaim mewarisi gaya kepemimpinan tersebut menjelang kontestasi demokrasi.
Soeharto dan Prabowo, keduanya memiliki kesamaan latar belakang militer yang cemerlang. Soeharto, dengan rekam jejaknya yang gemilang dalam militer, terutama dikenal sebagai komandan lapangan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, yang menjadi tonggak penting dalam perjuangan diplomasi melawan Belanda.
Baca Juga: TANGAN KANAN JOKOWI PENGENDALI ISTANA NEGARA? Terbongkar Rekam Jejak Pratikno Mensesneg Jokowi
Di sisi lain, Prabowo, dengan karir militernya yang mengesankan, mulai dari menjadi anggota elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) hingga menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), memiliki reputasi yang tak kalah cemerlang.
Namun, keduanya juga tak luput dari kontroversi. Soeharto terlibat dalam berbagai tuduhan pelanggaran HAM selama masa pemerintahannya, termasuk tragedi 1965 dan penembak misterius yang dikenal sebagai Petrus.
Demikian pula, Prabowo diduga terlibat dalam penculikan aktivis pada masa reformasi, termasuk kasus Tim Mawar yang memicu kecaman publik.
Selain kesamaan dalam karir militer dan kontroversi yang menimpa mereka, Prabowo juga terikat hubungan keluarga dengan Soeharto.
Melalui pernikahannya dengan Titi Soeharto, Prabowo menjadi menantu dari mantan presiden tersebut.
Meskipun hubungan keluarga ini telah berujung pada perceraian, keduanya tampak kompak dalam berbagai kesempatan politik, terutama saat Prabowo memimpin partainya, Gerindra.
Dengan latar belakang yang begitu kuat dalam militer dan hubungan keluarga yang terjalin, tidak dapat disangkal bahwa Soeharto dan Prabowo Subianto tetap menjadi dua figur penting dalam politik Indonesia.
Meskipun masing-masing memiliki catatan kontroversi, warisan dan pengaruh mereka dalam dunia politik masih terasa hingga saat ini.