SEWAKTU.com -- Kisah Prabowo Subianto dalam percintaannya memang tragis. Hubungan rumah tangga Prabowo dan Titiek Soeharto tidak berjalan mulus.
Prabowo dan putri dari Presiden ke-2 Indonesia Soeharto dikenal keluarga Cendana. Keduanya berpisah karena adanya konflik di Indonesia tahun 1998.
Kisah yang akan diceritakan dalam video ini merupakan kisah yang mungkin jarang diketahui oleh publik tentang bagaimana Prabowo Subianto diusir dari keluarga Cendana akibat kondisi politik yang tidak menentu.
Prabowo mempunyai posisi yang sama-sama tidak menguntungkan, dari kaum reformis menganggap Prabowo adalah perpanjangan tangan Soeharto tapi bagi Soeharto dan keluarga Cendana sendiri Prabowo dianggap sebagai pengkhianat, bahkan dia harus merelakan rumah tangganya hancur akibat situasi politik saat itu.
Operasi Militer Pembebasan Sandra oleh ABRI telah berhasil, melegakan berbagai kalangan. Ucapan selamat kepada ABRI atas keberhasilan operasi dengan minimnya korban datang dari berbagai pihak, termasuk Sekjen PBB Butros Butros Ghali, kedutaan besar Inggris, dan Belanda.
Namun, di balik kemenangan ini, terselip sebuah kisah yang jarang diketahui oleh publik, yakni tentang pengusiran Prabowo Subianto dari keluarga Cendana.
Prabowo, seorang tokoh militer ternama, diusir akibat kondisi politik yang tak menentu pada masa itu.
Baca Juga: MUKA PAS PASAN NIKAHI WANITA BENING! Inilah 10 Istri Cantik Komika Paling Populer di Indonesia
Lahirnya Konflik
Prabowo, yang pernah menjabat sebagai orang nomor satu di Kopasus Jakarta, merasakan derasnya arus demonstrasi yang menentang rezim Soeharto.
Terutama saat gelombang protes mencapai puncaknya pada bulan Mei 1998. Dia dianggap sebagai aktor di balik berbagai insiden penting, termasuk penculikan aktivis.
Namun, bagi sebagian kalangan, termasuk keluarga Cendana, Prabowo dianggap sebagai pengkhianat. Bahkan, dia harus rela rumah tangganya hancur akibat situasi politik yang memanas.
Dibalik Tutup Tirai
Kisah ini diambil langsung dari sebuah buku karya Femi Adi Soepeno yang berjudul Prabowo Dari Cijantung Bergerak ke Istana cetakan tahun 2009, bagi yang tidak suka membaca mungkin inilah media terbaik untuk mengetahui sepenggal kisah tersebut tapi akan lebih baik lagi jika kita membaca sampai tamat bukunya.