SEWAKTU.com -- Kisah rumah tangga yang diwarnai oleh konflik, perselingkuhan, dan kekerasan semakin menggugah perhatian publik.
Salah satunya adalah kisah keluarga Amy, seorang warga negara asing asal Korea Selatan, yang menjadi sorotan atas kisah-kisah kontroversial yang melibatkan anggota keluarganya sendiri.
Kisah ini dimulai ketika Aden Wong, suami Amy, bersama dengan putri sulungnya, secara terbuka menyerang Emy, mengklaim bahwa mereka menjadi korban kekejaman sang ibu.
Perselingkuhan yang melibatkan suami Amy dengan pedangdut Tisia Erni menjadi salah satu titik krusial dalam konflik ini.
Bahkan, putri kandung Amy turut angkat bicara menepis tuduhan bahwa sang ayah adalah orang jahat yang merebut adik bungsunya.
Baca Juga: Ketua DPRD Bogor Rudy Susmanto Harap Ramadan Jadi Momen Rekonsiliasi Pasca Pemilu
Perjalanan kisah ini semakin rumit ketika Sunan, anak perempuan Amy, mengungkapkan perlakuan kasar yang ia terima dari sang ibu.
Sunan bahkan mengungkapkan bahwa sang ibu seringkali melakukan kekerasan fisik terhadapnya dan saudaranya ketika mereka masih tinggal di Singapura. Sunan juga mencatat bahwa ibunya seringkali dalam keadaan mabuk-mabukan.
Tidak sampai di situ, Amy juga dilaporkan oleh suaminya terkait dugaan perzinahan dan pelarangan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya yang masih berusia empat bulan.
Laporan polisi yang dibuat oleh Aden Wong telah mencapai Polda Metro Jaya, memberikan dimensi hukum pada konflik rumah tangga ini.
Baca Juga: HUT Kota Bekasi ke-27 Tak Lagi Meriah, Nihil Panggung Hiburan dan Kirab Budaya,
Aden Wong, dalam klarifikasi publiknya, menegaskan bahwa tuduhan perselingkuhan dengan pedangdut Tisya Erni adalah tidak benar. Ia juga membantah bahwa Tisia Erni adalah wanita simpanannya, sementara mantan istri Aden mengklaim sebaliknya.
Kisah keluarga Amy mencuatkan isu-isu sensitif seperti kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dan konflik keluarga yang seringkali terabaikan dalam masyarakat.
Kisah ini menjadi peringatan bagi kita semua akan kompleksitas dinamika keluarga dan pentingnya penyelesaian konflik secara damai serta perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga.