SEWAKTU.com -- Sebelum Arab Spring melanda pada tahun 2011, sejarah salah satu tokoh pemuda yang memegang peranan penting dalam membebaskan Libya dari sistem monarki yang diikat oleh Barat adalah Muammar Khaddafi. Ia kemudian menjadi presiden pertama Libya.
Di bawah kepemimpinannya, Khaddafi dikenal karena pandangannya yang anti-imperialis, dukungan terhadap kesatuan Arab, solidaritas dengan Palestina, dan upayanya untuk meningkatkan standar hidup rakyat Libya.
Pentingnya memahami mengapa Khaddafi digulingkan adalah untuk melihat bagaimana kehidupan awalnya membentuk pemimpin yang kontroversial ini.
Awalnya, Khaddafi hanya berasal dari keluarga suku kecil Badawi yang tidak berpengaruh.
Ia mulai mengenyam pendidikan agama sebelum berpindah ke kota Surt, di mana ia terinspirasi oleh Gamal Abdil Naser, Presiden Mesir yang menganjurkan perubahan politik di dunia Arab.
Tahun 1963, Khaddafi bergabung dengan Akademi Militer Libya. Baginya, militer adalah jalan satu-satunya bagi orang Libya dari golongan bawah untuk naik kelas.
Baca Juga: MASIH INGAT PAK TARNO? Pesulap 'Bim Salabim Jadi Apa Prok-Prok-Prok Gini Kabarnya Sekarang
Namun, karir militernya tidak mulus, dengan beberapa perlawanan dari para perwira Inggris. Tahun 1969, Khaddafi dan rekan-rekannya merencanakan kudeta, yang akhirnya berhasil tanpa menumpahkan darah.
Setelah menggulingkan sistem monarki, Khaddafi mengumumkan berdirinya Republik Arab Libya.
Ia memimpin Dewan Komando Revolusioner (RCC) dan menjabat sebagai Kolonel dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Pemerintahan baru ini bertujuan untuk memodernisasi Libya, memperkuat militer, dan menasionalisasi sektor minyak.
Namun, masa kekuasaan Khaddafi tidak lepas dari kontroversi. Meskipun banyak program sosial yang disukai oleh rakyat, korupsi dan nepotisme merajalela.
Selama empat dekade berkuasa, rezimnya dipenuhi dengan tekanan oposisi dan ketidakpuasan. Perang saudara meletus pada tahun 2011, dan Khaddafi akhirnya digulingkan.