Perkembangan Islam di Rusia Modern
Pada masa kekaisaran Rusia, terutama di bawah kekuasaan Tsar Ivan IV dan Tsarina Catherine II, Islam mengalami kemunduran akibat kebijakan diskriminatif dan penghancuran budaya Islam.
Selama perang Rusia melawan Napoleon Bonaparte, umat Islam dibebaskan dari wajib militer, menunjukkan peran penting mereka dalam sejarah Rusia.
Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Islam kembali menampakkan cahayanya di Rusia.
Pada tahun 1991, dibuka Madrasah pertama di Moskow, menandai awal dari kebangkitan kebudayaan Islam di Rusia. Sekolah agama dan publikasi Islam pun mulai bermunculan.
Kehidupan Muslim di Rusia Modern
Dengan jumlah umat Muslim mencapai 28 juta jiwa atau sekitar 20% dari total penduduk Rusia pada tahun 2018, Islam menjadi agama terbesar kedua di Rusia.
Wilayah-wilayah seperti Ingusetia, Chechnya, Dagestan, dan Kabardino-Balkaria menjadi wilayah mayoritas Muslim di Rusia.
Mayoritas umat Islam di Rusia menganut Mazhab Sunni, dengan penekanan pada peneladanan kehidupan Nabi Muhammad. Mazhab Syafi'i dan Hanafi menjadi mazhab yang umum diikuti, tergantung pada wilayah tempat tinggal umat Islam tersebut.
Pemerintah Rusia, di bawah kepemimpinan Putin, telah memperbolehkan pembangunan masjid dan institusi Islam lainnya. Hal ini menandai perbaikan hubungan antara pemerintah dan komunitas Muslim di Rusia.
Tantangan Hidup Muslim di Rusia
Meskipun Islam berkembang di Rusia, umat Muslim di negara ini menghadapi tantangan, terutama dalam menjalankan ibadah Ramadan.
Terletak di belahan utara bumi, Rusia mengalami musim panjang di mana siang bisa berlangsung hingga 22 jam.
Hal ini membuat menjalankan ibadah puasa menjadi lebih menantang bagi umat Muslim di Rusia.
Dengan semua tantangan ini, umat Islam di Rusia terus berjuang untuk menjaga identitas dan keyakinan mereka.