SEWAKTU.com -- Isu pergantian Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang dikenal dengan sebutan banteng moncong putih, semakin berkembang pesat.
Kedua anak dari Ketua Umum yang sekarang, Megawati Soekarno Putri, dianggap sebagai kandidat kuat untuk merebut posisi pimpinan partai tersebut.
Pengamat politik menilai bahwa ada beberapa nama yang berpotensi menggantikan kepemimpinan Megawati, dan regenerasi di tubuh PDIP diprediksi tidak akan jauh dari trah Sukarno.
Namun, dalam perdebatan ini, muncul pula sebuah unggahan video yang mengklaim bahwa Presiden Joko Widodo bisa saja menggantikan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
Tentu saja, tidak akan ada Megawati tanpa peran penting dalam proses pergantian kepemimpinan partai yang dia dirikan sendiri.
PDIP, sebagai partai politik yang berposisi kiri tengah, telah menjadi partai penguasa terbesar di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sejak tahun 2014, dengan Megawati sebagai pemimpinnya.
Berawal dari kepergian Megawati dari kepemimpinan Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1996, saat itu pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto memaksa Megawati untuk keluar.
Setelah Soeharto mengundurkan diri, Megawati mendirikan PDIP yang kemudian menjadi partai pemenang dalam pemilihan legislatif 1999.
PDIP kembali memenangkan pemilihan legislatif pada 2014 dan 2019, dengan Megawati tetap memimpin partai ini.
Usai hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 pada Rabu, 20 Maret 2024, PDIP kembali meraih suara terbanyak dalam pemilu legislatif DPR RI 2024.
Perubahan kepemimpinan di PDIP menjadi sorotan, terutama setelah hasil pemilu terbaru.
Beberapa pengamat politik, seperti Henri Satrio dari Universitas Paramadina, meyakini bahwa keturunan Soekarno akan menjadi pengganti Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.