SEWAKTU.com -- Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, kembali menjadi sorotan akibat letusan Gunung Ruang.
Dalam sebuah wawancara dengan Kepala Operasi Basarnas Sulawesi Utara, Bapak Jenri Pandedong, kami mendapat gambaran tentang proses evakuasi warga di sekitar Gunung Ruang.
Pak Jenri menjelaskan bahwa proses evakuasi mayoritas dilakukan secara mandiri, terutama di Pulau Tal Gulandang, yang terdampak langsung oleh letusan besar kemarin.
Banyak material, seperti batu-batu, tersebar di Pulau Tagulandang, mempersulit proses evakuasi.
Baca Juga: Detik-detik Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Berkobar Abu Vulkanik Disertai Kilatan Petir!
Update terakhir mencatat evakuasi 247 jiwa atau 73 KK di Desa Laing Pate dan 332 jiwa atau 106 KK di Desa Pumpete, dengan total 579 jiwa atau 179 KK.
Namun, informasi terkini tentang evakuasi hari ini belum diperoleh dari pihak BPD setempat.
Ada beberapa desa-desa yang perlu dievakuasi sekitar Gunung Ruang. Menurutnya, jarak aman sekitar 6 KM, yang memasukkan area Pulau Tagulandang. Masyarakat diminta untuk menuju daerah Pelabuhan Feri Minanga, di sebelah utara Pulau Tagulandang, yang dianggap lebih aman.
Baca Juga: POTRET DAHSYATNYA Letusan Gunung Ruang di Sulut, Semburkan Lava Pijar Setinggi 3 Kilometer
Untuk sementara, 579 jiwa yang dievakuasi akan dipindahkan ke tempat-tempat yang sudah disiapkan oleh BPBD setempat.
Meskipun ada gereja di Minanga yang siap menampung pengungsi, namun hingga malam kemarin belum ada warga yang tiba di sana.
Pak Jenri menjelaskan bahwa beberapa titik evakuasi telah disiapkan oleh BPBD, namun, karena letusan Gunung Ruang kemarin, kemungkinan besar warga telah berpindah tempat.
Proses komunikasi untuk mendapatkan data terkini masih dalam upaya, dan diharapkan jaringan dapat mendukung proses tersebut.
Kepala Operasi Basarnas Sulawesi Utara menyimpulkan bahwa proses evakuasi berjalan dengan berbagai kendala, namun berharap agar dapat berjalan lancar.