SEWAKTU.com -- Seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun dengan inisial Arya mengalami depresi berat sejak delapan bulan terakhir.
Arya yang tinggal di Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Cirebon, Jawa Barat, kerap menangis dan meronta di rumahnya.
Saat pihak sekolah dan Dinas Pendidikan mengunjungi kediamannya pada Senin siang, Arya terus menangis. Depresi yang dialami Arya menyebabkan ia terpaksa berhenti sekolah.
Masalah ini bermula ketika HP hasil tabungan Arya dijual oleh orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca Juga: Buntut Kecelakaan Maut Rombongan Siswa di Ciater, Pemkot Bogor Minta Sekolah untuk Tunda Study Tour
Meski telah mendapatkan izin dari Arya, anak tersebut diduga memendam kesedihan yang mendalam.
"Saya bingung, keadaan saya tidak bekerja, suami juga delapan bulan tidak berpenghasilan. Saya menjual HP itu untuk makan sehari-hari. Mungkin dia syok, karena HP itu barang yang dia suka, hasil tabungannya sendiri," kata ibunya.
"Saya sudah izin, saya pinjam, tapi saya izin. Mama pinjam, nanti kalau punya uang Mama balikin lagi. Dia bilang boleh."
Pihak Dinas Pendidikan dan sekolah memastikan bahwa Arya masih aktif dalam program Kartu Indonesia Pintar dan beberapa bantuan lainnya.
Peristiwa ini mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo. Senin petang, staf khusus presiden didampingi PJ Walikota dan Kapolres Cirebon Kota mendatangi rumah keluarga Arya dan memberikan bantuan pendidikan.
"Alhamdulillah, ini menjadi bagian dari kehormatan bahwa Pak Presiden memberikan perhatian dan dukungan kepada salah satu warga Kota Cirebon," ujar staf khusus presiden.
"Kami sebelumnya sudah memberikan pendampingan melalui Dinas Sosial, Kelurahan, dan Dinas Kesehatan. Namun, situasi ini kemudian berkembang dan alhamdulillah menjadi perhatian dari Pak Presiden."
Pemerintah daerah juga berjanji akan membantu kesehatan dan kesembuhan AP hingga kondisinya kembali normal.