SEWAKTU.com -- Pegi Setiawan, alias Perong atau Egi, menyampaikan curahan hatinya kepada ibunda setelah ditangkap oleh polisi terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada tahun 2016. Dalam pertemuan tersebut, Pegi menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah.
"Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting. Saya tidak pernah melakukan kejahatan itu, demi Allah, demi Rasulullah, Mak. Saya tidak melakukan kejahatan seperti itu. Saya juga sadar, saya anaknya orang miskin, tidak mungkin saya melakukan kejahatan sekeji itu," cerita Kartini, ibunda Pegi, sambil menangis saat mengenang pertemuan dengan anaknya di Polda Jawa Barat.
Pegi, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), ditangkap oleh Polda Jabar pada malam 21 Mei 2024 di Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Ucapan Pegi ke Sang Ibu: Minta Maaf Mak Kalau Aku Gak Ada Umur, Biarlah Aku Tanggung Dosa Orang Lain
Kartini menceritakan bagaimana ia memberikan pesan penguatan kepada Pegi agar tetap teguh dalam pendiriannya.
"Kemarin, saya mengunjungi anak saya, Pegi Setiawan, setelah mendapat kabar dari Ibu Yanti, majikan sekaligus kuasa hukum Pegi, bahwa anak saya ditangkap polisi," ujar Kartini saat diwawancarai di kantor kuasa hukum Pegi di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada Kamis 23 Mei 2024 petang.
Kartini, istri dari Rudi, mengingatkan Pegi untuk selalu berkata jujur sesuai dengan apa yang dialaminya.
"Jika memang kamu tidak melakukan perbuatan itu, walaupun dipaksa untuk mengaku, jangan sampai mengatakan iya. Meskipun wajahmu sampai bonyok atau bahkan sampai mati," ucapnya.
Dalam pertemuan itu, Pegi juga mengucapkan permintaan maaf yang mendalam kepada Kartini dan mengungkapkan ketakutannya akan kemungkinan pertemuan terakhir mereka.
"Ya sudah, Mak. Saya pesan, titip salam sama Bapak. Seandainya saya pulang dan sudah tidak ada umur di sini, saya minta maaf. Barangkali saya banyak salah sewaktu saya menjadi anak Bapak dan Mama. Mama, maafkan saya juga," ujar Pegi sambil mencium tangan ibunya.
Kartini memeluk Pegi seerat-eratnya sambil menangis, merasa iba melihat anaknya yang baik hati namun dituduh sebagai pembunuh.
Pegi merasa dirinya hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu. "Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Kalau mati pun, Pegi mati syahid," kata Pegi kepada Kartini.
Kartini juga menegaskan bahwa saat peristiwa tragis pembunuhan Eky dan Vina terjadi pada 27 Agustus 2016, Pegi tidak berada di Cirebon.