Saat keluar, waspadai puing-puing yang mungkin masih berjatuhan atau jalanan yang rusak.
Jangan menggunakan lift, karena gempa bisa merusak mekanismenya, membuatmu terjebak.
Jika kamu berada di luar saat gempa terjadi, tetap di luar, dan cari area terbuka yang jauh dari bangunan, tiang listrik, atau pohon besar.
Hindari area yang rawan runtuh atau longsor, terutama jika kamu berada di dekat gunung atau perbukitan.
3. Periksa Sumber Bahaya Sekitar
Setelah gempa berhenti, penting untuk memeriksa apakah ada potensi bahaya lebih lanjut di sekitarmu.
Periksa apakah ada kebocoran gas, kabel listrik yang putus, atau kebakaran yang bisa terjadi akibat kerusakan infrastruktur.
Jika mencium bau gas, segera matikan sumber api dan jangan menyalakan perangkat listrik apa pun. Buka jendela untuk ventilasi dan segera evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Listrik dan gas yang rusak bisa memicu ledakan atau kebakaran, jadi waspadai semua potensi bahaya yang bisa timbul setelah gempa.
4. Dengarkan Informasi dari Sumber Terpercaya
Setelah memastikan keselamatan fisik, penting untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi seperti pemerintah, lembaga penanggulangan bencana, atau stasiun radio darurat. Gunakan radio bertenaga baterai jika aliran listrik terputus.
Hindari menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi, terutama melalui media sosial, karena ini bisa menimbulkan kebingungan dan kepanikan.
Fokus pada instruksi evakuasi, lokasi penampungan darurat, dan langkah-langkah keselamatan yang disampaikan oleh pihak berwenang.
5. Siapkan Diri untuk Gempa Susulan (Aftershock)
Setelah gempa besar, biasanya akan ada gempa susulan (aftershock) yang dapat terjadi beberapa menit, jam, atau bahkan hari kemudian.