SEWAKTU.com -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merespons serangan rudal yang dilancarkan Iran pada Selasa, 1 Oktober 2024, dengan ancaman akan membalas Teheran.
Netanyahu berjanji akan membuat Iran "membayar mahal" atas serangan rudal yang menghantam Tel Aviv.
Netanyahu mengklaim bahwa sistem pertahanan udara Iron Dome Israel berhasil menggagalkan sebagian besar serangan rudal Iran.
Namun, beberapa rekaman video yang beredar menunjukkan bahwa rudal-rudal tersebut berhasil menembus pertahanan Israel dan menghantam beberapa titik vital di Tel Aviv.
Baca Juga: Strategi Sukses Iran Serang Israel di Tel Aviv Rusak Ratusan Rumah, Bukti Pertahanan Iron Dome Lemah
Di luar ancamannya terhadap Iran, perhatian publik justru teralihkan oleh penampilan Netanyahu saat memberikan pidato.
Dalam video pidato tersebut, tangan Netanyahu terlihat terus bergetar saat memegang kertas catatan, disertai suaranya yang juga bergetar. Hal ini memicu spekulasi dan menjadi sorotan media serta masyarakat.
Netanyahu tetap teguh dalam pernyataannya, menegaskan bahwa serangan balasan terhadap Iran adalah sesuatu yang tak terelakkan, mengingat serangan rudal ini dianggap sebagai ancaman serius terhadap keamanan Israel.
Baca Juga: 9 Hari Buron, Pelaku Pembunuhan Resti Widya yang Tewas dalam Lemari Kamar Kos Diringkus Polisi
Diketahui, serangan rudal Iran ini dikatakan sebagai balasan atas kematian sejumlah pemimpin militer proksi Iran yang diduga dibunuh oleh Israel.
Antara lain merupakan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah, dan pejabat militer Iran, Abbas Nilani.
Pemerintah Iran menganggap serangan ini cukup untuk membalas kematian mereka dan menunjukkan kekuatan militernya di hadapan Israel.