Tetapi, Iran tampaknya telah mengubah taktiknya dengan mengandalkan kelompok militan Irak untuk menyerang Israel secara langsung. Jarak geografis yang lebih dekat antara Irak dan Israel membuat Iran lebih mudah memasok senjata ke kelompok-kelompok ini.
Meskipun tidak ada informasi pasti tentang jenis persenjataan yang digunakan oleh kelompok militan Irak, mereka diyakini menggunakan drone Shahid-136, yang diproduksi oleh Shahid Aviation Industries di Iran.
Drone ini dikenal sebagai senjata murah namun mematikan, dengan kemampuan membawa 50 kg hulu ledak dan jangkauan hingga 2.500 km.
Selain drone, kelompok militan Irak juga dikabarkan menggunakan rudal jelajah, kemungkinan besar tipe Hovizeh, yang memiliki jangkauan tembakan hingga 1.200 km dan akurasi tinggi.
Serangan dari Irak ke Israel hampir pasti akan dibalas oleh Israel dengan serangan yang lebih besar.
Namun, serangan balasan ini bisa memicu respons keras dari Irak, yang tidak akan tinggal diam jika wilayahnya diserang. Keterlibatan Irak dalam konflik ini menambah dimensi baru pada krisis di Timur Tengah.
Irak, yang masih terpengaruh oleh invasi Amerika Serikat, mungkin akan menggunakan drone canggih seperti Bayraktar TB2 buatan Turki untuk melakukan serangan balasan ke Israel.
Bayraktar TB2 adalah salah satu drone tempur paling canggih, dengan kemampuan membawa senjata berat dan sistem intelijen yang canggih.
Dengan panjang 6,5 meter dan lebar sayap 12 meter, drone ini dapat membawa beban hingga 150 kg, termasuk roket berpemandu laser, mortir, dan rudal anti-tank.
TB2 juga unggul dalam hal mobilitas dan dapat terbang selama 27 jam tanpa henti pada jarak 4.000 km. Tak heran jika Irak, serta negara-negara lain seperti Qatar, Ukraina, dan Uni Emirat Arab, tertarik dengan kemampuan drone ini.
Dengan situasi yang terus memanas, dunia kini menyaksikan babak baru dari konflik Israel-Palestina.
Keterlibatan kelompok militan Irak, yang didukung oleh Iran, menambah ketegangan di kawasan yang sudah dipenuhi oleh berbagai kepentingan politik dan militer.
Bagaimana Israel akan merespons dan apakah konflik ini akan semakin meluas, menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab.